Pengaruh Iradiasi Gamma Terhadap Kualitas Algae Merah (Rhodophyceae) Kering Dari Nusa Dua Bali

Abstract

Algae merah (Rhodophyceae) adalah tumbuhan tingkat rendah yang tidak dapat dibedakan antarabagian akar, batang, dan daun. Pemanfaatan algae merah pasca panen dikeringkan dan diolah sebagai bahanmakanan tambahan, sayuran, dan obat tradisional, serta dapat memenuhi kebutuhan bahan baku industrimakanan, kosmetik, farmasi dan kedokteran. Kebutuhan algae merah sangat banyak sehingga dibutuhkankualitas algae merah yang memenuhi Standar Nasional Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuikualitas algae merah (Rhodophyceae) kering yang dilakukan dengan iradiasi gamma, untuk mengetahuipertumbuhan bakteri Coliform, Staphylococcus spp, dan bakteri Aerob serta kadar karaginan. Algae merahkering didapat dari Nusa Dua Bali, yang memiliki tiga varietas berbeda. Analisis populasi bakteri denganmenggunakan metode Angka Lempeng Total (ALT), sedangkan kadar karaginan dilakukan metode ekstraksidengan air panas (80o-95oC) dalam suasana basa selama 6 jam sampai terjadi bubur, disaring dengan filter aidselulosa, dan diendapkan dengan alkohol, disaring kembali dan dioven pada suhu 50oC selama 12 jam,dilakukan penimbangan terhadap karaginan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa algae merah kering tidakterdapat pertumbuhan bakteri Coliform, Staphylococcus spp dan bakteri Aerob. Kadar karaginan yangdiperoleh dari ketiga varietas algae merah kering masing-masing memenuhi Standarisasi Nasional Indonesiaminimal 25%. Kualitas algae merah kering setelah iradiasi gamma ternyata memberikan mutu yang baik danmasih aman untuk dikonsumsi.

Potensi Rumput Laut di Perairan Seram Timur, Kabupaten Seram Bagian Timur , Maluku

“…Dari segi ekologi, makroalgae berfungsi sebagai penyedia karbonat dan sebagai pengokoh substrat dasar yang berfungsi sebagai penyeimbang untuk keberlanjutan terumbu karang. Manfaat lain dari makroalgae adalah untuk menunjang kebutuhan hidup manusia sebagai bahan pangan dan industri (Subaryanti et al, 2013).…”