2022
DOI: 10.24156/jikk.2022.15.2.164
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Pengaruh Inovasi Edukasi Gizi Masyarakat Berbasis Social Media Marketing terhadap Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku dalam Upaya Pencegahan Stunting

Abstract: The Covid-19 pandemic has hampered stunting prevention and alleviation programs, so a medium must facilitate nutrition education during the pandemic. This study aimed to examine the innovation of public nutrition education based on social media marketing on Youtube, Facebook, Instagram, TikTok, and Twitter and to measure its effect on cognitive, affective, and behavioral changes. The research applied a quasi-experimental method with one group pre-test and post-test designs. The research was conducted from Sept… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1
1

Citation Types

0
1
0
2

Year Published

2022
2022
2024
2024

Publication Types

Select...
7

Relationship

0
7

Authors

Journals

citations
Cited by 10 publications
(7 citation statements)
references
References 12 publications
0
1
0
2
Order By: Relevance
“…In the three variables, by adding up the delta changes, the social media with the highest increase was TikTok (36.75), followed by Instagram (22.29), Twitter (20.25), YouTube (16.66) and Facebook (12.61 ). The social media that produces the most changes in target knowledge is TikTok, while changes in target attitudes and behavior are most effective through social media Instagram [12].…”
Section: Literaturementioning
confidence: 99%
“…In the three variables, by adding up the delta changes, the social media with the highest increase was TikTok (36.75), followed by Instagram (22.29), Twitter (20.25), YouTube (16.66) and Facebook (12.61 ). The social media that produces the most changes in target knowledge is TikTok, while changes in target attitudes and behavior are most effective through social media Instagram [12].…”
Section: Literaturementioning
confidence: 99%
“…Penelitian yang dilakukan oleh Anggraini (2020) pada remaja umur 18-24 tahun menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan pedoman gizi seimbang melalui media sosial Instagram. Selain itu, Simanjuntak, et al (2022) Tabel 7 menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan anemia setelah diberikan edukasi gizi melalui akun Instagram dengan hasil analisis statistik uji Wilcoxon nilai p-value 0,000 (p<0,05).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Edukasi kesehatan untuk menambah pengetahuan mengenai gizi, dapat dilakukan dengan menggunakan kemajuan teknologi saat ini, yaitu menggunakan media sosial dalam bentuk, webinar, video, dan presentasi. Pemanfaatan media sosial yang tepat menjadi salah intervensi yang paling efektif dalam melakukan edukasi dapat menambah pengetahuan serta mengubah sikap dan perilaku orang tua balita dalam pemenuhan gizi balita (Simanjuntak et al, 2022) Memberikan edukasi dengan metode penyuluhan dan ceramah berarti menambah pengetahuan orang tua terhadap pemenuhan gizi balita. Dengan bertambahnya pengetahuan orangtua diharapkan terjadi perubahan sikap dalam kesehatan pada orang tua balita untuk memberikan gizi yang seimbang kepada bayi dan balitanya.…”
Section: Kajian Pustakaunclassified