2016
DOI: 10.22216/jit.2015.v9i4.409
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Pengaruh Fraksi Volume Penguat Terhadap Kekuatan Lentur Green Composite Untuk Aplikasi Pada Bodi Kendaraa

Abstract: Abstract

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2

Citation Types

0
0
0
2

Year Published

2020
2020
2020
2020

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(2 citation statements)
references
References 1 publication
(1 reference statement)
0
0
0
2
Order By: Relevance
“…Selain itu, penggunaan serat alami nanas sebagai bahan pembuat komposit juga telah diteliti oleh Kurniawan (2012) Berdasarkan hasil riset sebelumnya telah menunjukkan bahwa fraksi volume pada pembuatan komposit berbahan serat alami sangat berpengaruh terhadap sifat mekanik dari komposit tersebut. Akhir-akhir ini telah dilakukan penelitian mengenai pengaruh fraksi volume dari serat hybrid yaitu penggabungan antara serbuk kalsium karbonat (CaCO3) dan serat ampas tebu (bagasse) untuk aplikasi pada bodi kendaraan (Perdana 2016). Walaupun penerapan serat ampas tebu sebagai bahan penguat serat komposit telah banyak dilakukan oleh peneliti sebelumnya.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Selain itu, penggunaan serat alami nanas sebagai bahan pembuat komposit juga telah diteliti oleh Kurniawan (2012) Berdasarkan hasil riset sebelumnya telah menunjukkan bahwa fraksi volume pada pembuatan komposit berbahan serat alami sangat berpengaruh terhadap sifat mekanik dari komposit tersebut. Akhir-akhir ini telah dilakukan penelitian mengenai pengaruh fraksi volume dari serat hybrid yaitu penggabungan antara serbuk kalsium karbonat (CaCO3) dan serat ampas tebu (bagasse) untuk aplikasi pada bodi kendaraan (Perdana 2016). Walaupun penerapan serat ampas tebu sebagai bahan penguat serat komposit telah banyak dilakukan oleh peneliti sebelumnya.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Banyak penelitian sebelumnya yang telah memanfaatkan material limbah organik sebagai material penguat (reinforcement) dari material komposit untuk aplikasi bidang keteknikkan [1]. Limbah ampas tebu, abaca, kenaf, flax, hemp, sisal dan jerami sebagai penguat komposit untuk aplikasi otomotif [2][3][4] [5], limbah sabut kelapa (coir) sebagai penguat komposit untuk aplikasi material blade turbin angin [6], kepompong dan serat rami sebagai penguat komposit untuk aplikasi implan pada biomedis [7] [8], dan flax, hemp dan jute sebagai penguat komposit untuk aplikasi struktur bangunan [9] [10].…”
Section: Pendahuluanunclassified