Situasi perekonomian Indonesia yang saat ini belum stabil disebabkan pandemi COVID-19 berdampak pada perusahaan-perusahaan sub sektor manapun terutama pada perusahaan sub sektor properti dan real estate. Dampak dirasakan perusahaan sub sektor properti dan real estate yaitu ketika masyarakat mengalami perubahan sikap untuk menahan konsumsi kebutuhan aset jangka panjang. Tujuan penelitian adalah ingin mengetahui pengaruh CR, TATO, DER, ROA, serta arus kas operasi terhadap financial distress. Metode pengumpulan sampel purposive sampling method adalah perusahaan sub sektor properti dan real estate yang terdaftar di BEI 2020-2021 dan adapun pengkategorian financial distress dengan keuntungan bersih operasi negatif dua tahun berturutturut. Teknik analisis statistik menggunakan regresi logistik melalui bantuan SPSS 25 dengan 5%. Hasil penelitian membuktikan rasio CR, DER, dan Operating Cash Flow tidak berpengaruh terhadap kondisi financial distress sementara TATO berpengaruh positif dan ROA berpengaruh negatif terhadap kondisi financial distress perusahaan. Perusahaan dapat memaksimalkan aktivanya untuk meningkatkan penjualan dan laba bersih sehingga dapat dikatakan efektif namun perusahaan perlu mengelola biaya yang dikeluarkan untuk proses kegiatan operasionalnya. Perusahaan bisa menjadikan TATO dan ROA sebagai sinyal dalam mengantisipasi kesulitan keuangan.