2021
DOI: 10.37637/ab.v5i1.806
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Pengaruh Cara Aplikasi dan Konsentrasi Ekstrak Kelor (Moringa oleifera L.) terhadap Pertumbuhan Kubis Singgalang (Brassica oleracea var. capitata L.)

Abstract: Biostimulan alami adalah salah satu teknologi paling menjanjikan yang baru-baru ini diterapkan dalam sistem pertanian modern yang bertujuan menuju keberlanjutan. Biostimulan didefinisikan sebagai setiap produk yang merangsang efisiensi nutrisi tanaman secara independen dari kandungan nutrisinya dengan tujuan tunggal untuk meningkatkan satu atau lebih karakteristik tanaman atau rizosfer berikut, efisiensi penggunaan nutrisi, toleransi cekaman abiotik, atribut kualitas dan ketersediaan nutrisi. Moringa oleifera … Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2023
2023
2023
2023

Publication Types

Select...
1
1

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(1 citation statement)
references
References 10 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Umumnya metode aplikasi pupuk diberikan dengan cara dibuat lubang di sekitar tanaman Article (Anisa & Ananto, 2021) dan atau pupuk disebar di sekitar area pertanaman (Singh et al, 2018). Faktor lain yang dapat menghambat penyerapan unsur hara di antaranya jenis pupuk yang diberikan (Rahmah et al, 2014), kondisi perakaran tanaman (Murtilaksono et al, 2020), media tanam yang digunakan (Fauziah et al, 2019), dan metode aplikasi yang digunakan (Suwirmen et al, 2021). Beberapa metode yang dapat dilakukan untuk cara pemberian pupuk di antaranya dengan cara dikocor, yang dapat dilakukan bersamaan dengan penyiraman, dan dapat memberikan hasil pertumbuhan tinggi tanaman yang lebih baik (Kusumaningtyas et al, 2015).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Umumnya metode aplikasi pupuk diberikan dengan cara dibuat lubang di sekitar tanaman Article (Anisa & Ananto, 2021) dan atau pupuk disebar di sekitar area pertanaman (Singh et al, 2018). Faktor lain yang dapat menghambat penyerapan unsur hara di antaranya jenis pupuk yang diberikan (Rahmah et al, 2014), kondisi perakaran tanaman (Murtilaksono et al, 2020), media tanam yang digunakan (Fauziah et al, 2019), dan metode aplikasi yang digunakan (Suwirmen et al, 2021). Beberapa metode yang dapat dilakukan untuk cara pemberian pupuk di antaranya dengan cara dikocor, yang dapat dilakukan bersamaan dengan penyiraman, dan dapat memberikan hasil pertumbuhan tinggi tanaman yang lebih baik (Kusumaningtyas et al, 2015).…”
Section: Pendahuluanunclassified