Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) Dan Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) Terhadap Return On Asset (ROA) Pada PT. Bank Syariah Mandiri TBK Periode 2011 – 2019

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) Terhadap Profitabilitas Return On Asset (ROA) PT Bank Syariah Mandiri Tbk. data yang diperoleh bersumber dari laporan keuangan melalui Annual Report PT. Bank Syariah Mandiri (BSM) yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia periode tahun 2011–2019. Analisa data dilakukan dengan metode statistik deskriptif kuantitatif, Dari penelitian ini, dapat disimpulkan hasil Uji Simultan menunjukan bahwa secara simultan CAR dan BOPO secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA PT Bank Syariah Mandiri Tbk. Hal ini dapat dibuktikaan dari hasil Fhitung lebih besar dari F tabel yaitu (10,09 > 5,14). Dan Nilai signifikan lebih kecil dari 0,05 yaitu (0012 < 0,05). Adapun Koefisien determinasi dengan hasil R2 = 0,771 atau 77,1%.

The Effect of Bank Health Level and GCG Self Assessment on Banking Performance

“…Considering that in principle the main banking activity is as an intermediary institution, the burden and income from banking operations are dominantly derived from interest costs and interest yields. Changes in the BOPO ratio are very important for the banking sector because it is a benchmark for determining the soundness of a bank (Tarmidji & Widodo, 2021). The high BOPO ratio indicates that the company bears high operational expenses and has an impact on losses, thereby affecting financial performance.…”

“…BOPO is a ratio that compares how much operational expenses incurred can generate bank income in a certain period Tarmidji & Widodo (2021) . The greater the BOPO ratio, indicating an imbalance between operational expenses incurred and income generated, this of course makes the operational expenses borne by banks very high, the implication of this will make banking financial performance decrease, so that the profitability ratio (ROA) will be generated by banks will tend to fall and result in poor banking performance (Gustiana, Soleh, & Ferina, 2021) .…”

Pengaruh CAR, FDR, NPF, Dan BOPO Terhadap Profitabilitas Perbankan Syariah

“…Menurut Moorey et al, (2020) BOPO digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasinya. Nilai rasio BOPO yang tinggi menunjukkan bahwa kegiatan operasional tidak efisien, tingginya nilai rasio BOPO berarti besarnya jumlah biaya operasional yang harus dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan operasional (Tarmidi & Widodo, 2021).…”