Meneliti bagaimana biaya politik, perjanjian utang, dan program bonus mempengaruhi perataan laba dan opini audit adalah tujuan dari penelitian ini. Untuk melakukan penelitian ini, perusahaan-perusahaan di sektor infrastruktur, utilitas, dan transportasi yang akan terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2020–2022 akan dijadikan contoh. Sebanyak 180 usaha dijadikan sampel penelitian ini, dan seluruhnya dipilih melalui teknik purposive sampling. Pendekatan regresi logistik digunakan untuk menguji hubungan antar variabel. Berdasarkan temuan penelitian tersebut, dapat dikatakan bahwa skema bonus dan perjanjian hutang sama-sama mempengaruhi perataan laba (income smoothing), political cost tidak berpengaruh terhadap perataan laba (income smoothing), income smoothing tidak berpengaruh signifikan terhadap opini audit, perataan laba mampu memediasi pengaruh bonus plan terhadap opini audit, perataan laba mampu memediasi pengaruh debt covenant terhadap opini audit, perataan laba tidak mampu memediasi pengaruh political cost terhadap opini audit.