Pengaruh Asymetric Informaition, Leverage Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Manajemen Laba (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji kembali secara empiris pengaruh informasi asimetri, leverage dan ukuran perusahaan terhadap manajemen laba pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Populasi penelitian adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang menerbitkan laporan keuangan tahunan periode 2011-2013 sebanyak 138 perusahaan. Sampel penelitian menggunakan porposive samping sebanyak 50 perusahaan. Teknik analisis data yang digunakan adalah model regresi linear berganda. 
 Dari hasil olah data diperoleh bahwa nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0,586. Artinya, asimetri informasi, leverage dan ukuran perusahaan berhubungan erat dengan manajemen laba; nilai koefisien determinan (R Square) sebesar 0,344. Artinya, manajemen laba dapat dijelaskan oleh asimetri informasi, leverage dan ukuran perusahaan sebesar 34,4% dan 65,6% dijelaskan oleh faktor lain. Dari hasil uji t, diperoleh X1 1ilai thitung (3,377) > ttabel (1,976) dengan tingkat signifikansi 0,001 < 0,05, sehingga H1 diterima; artinya, asimetri informasi berpengaruh positif signifikan terhadap manajemen laba. X2 nilai thitung (5,457) > ttabel (1,976) dengan tingkat signifikansi 0,000 < 0,05, sehingga H2 diterima;artinya, leverage berpengaruh positif signifikan secara terhadap manajemen laba; dan X3 nilai thitung (2,808) > ttabel (1,976) dengan tingkat signifikansi 0,006 < 0,05, sehingga H3 diterima; artinya, ukuran perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap manajemen laba. Dengan demikian asimetri informasi, leverage dan ukuran perusahaan, secara parsial berpengaruh positip dan signifikan terhadap manajemen laba pada perushaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2013.

Pengaruh Good Corporate Governance, Konservatisme Akuntansi, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Manajemen Laba (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2018-2020)

“…Ini biasanya menjadi acuan dalam menilai kinerja perusahaan, di tiap keterkaitan kinerja. Namun nilai keuntungan yang diperoleh pada laporan laba rugi biasanya mendapat pengaruh dari metode akuntansi yang diterapkan (Kieso,2002:151) dalam (Ulistianingsih, 2017), maka keuntungan yang maksimal belum bisa menunjukkan kas yang besar. Tetapi, mayoritas pemakai laporan keuangan tidak mempertimbangkan bagaimana keuntungannya didapat, namun pemakai hanya memperhatikan informasi keuntungan saja.…”

Determinan Manajemen Laba melalui Struktur Kepemilikan, Pertumbuhan Penjualan dan Leverage

“…Penyebabnya yaitu perusahaan yang berukuran besar berada dalam pengawasan yang lebih ketat dari pihak eksternal, sehingga akan cenderung lebih berhati-hati dalam menyajikan kondisi laporan keuangannya (Chairunnisa et al, 2022). Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh (Panjaitan & Muslih, 2019;Carolin et al, 2022;Chairunnisa et al, 2022;Sitanggang & Purba, 2022) menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap manajemen laba. Sedangkan penelitian yang dilakukan 2023.…”

“…Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh (Arlita et al, 2019;Carolin et al, 2022;Hapsoro & Annisa, 2017;Prasetyo, 2020) menyatakan bahwa leverage berpengaruh secara negatif signifikan terhadap manajemen laba, sedangkan penelitian yang dilakukan oleh (Rosady & Abidin, 2019;Ruwanti et al, 2019;Sitanggang & Purba, 2022) menyatakan bahwa leverage berpengaruh secara positif signifikan terhadap manajemen laba. Berbeda lagi dengan hasil peneltian yang dilakukan oleh (Fahmie, 2018) Penelitian ini menggunakan metode kuantitati, adapun teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain adalah uji asumsi klasik, uji statistic deskriptif, uji regresi linier berganda, dan uji koefisien determinasi.…”

“…Semakin tinggi leverage, cenderung semakin besar risiko keuangannya bagi kreditor maupun pemegang saham. Dari hasil pengukuran, apabila rasionya tinggi, artinya pendanaan dengan utang semakin banyak, maka semakin sulit bagi perusahaan untuk memperoleh tambahan pinjaman karena dikhawatirkan perusahaan tidak mampu menutupi hutang-hutangnya dengan asset yang dimiliki, maka untuk menutupi kekhawatiran tersebut, maka manajer cenderung melakukan manajemen laba, sebaliknya apabila rasio rendah, semakin kecil perusahaan dibiayai dengan hutang, dengan kata lain posisi keuangan perusahaan baik dan akan cenderung tidak melakukan income smoothing (Sitanggang & Purba, 2022).…”

Manajemen Laba Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di Bei Periode 2020-2022 Melalui Profitabilitas, Leverage, Dan Ukuran Perusahaan

“…Ukuran perusahaan sering diklasifikasikan berdasarkan total penjualan yang dirata-ratakan dan total aset perusahaan yang dirata-ratakan, menurut Yatulhusna (2015), perusahaan yang memiliki kapasitas pertumbuhan yang lebih besar dan akses yang lebih luas ke modal dari bank atau pasar modal cenderung lebih besar menjadikannya menarik bagi investor dan kreditur. Dalam banyak kasus, ukuran perusahaan diukur pada total aset perusahaan yang dimilikinya, seperti yang dijelaskan oleh Murti & Widhiyani (2016).…”