2023
DOI: 10.14710/empati.2023.28299
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Pengalaman Mengasuh Anak Pasangan Tunanetra: Interpretative Phenomenological Analysis

Nisfa Fauzia Khairani,
Yohanis Franz La Kahija

Abstract: Tunanetra adalah salah satu jenis disabilitas dengan angka yang cukup mendominasi di Indonesia menurut Susenas 2012, yakni sebesar 1.780.200 jiwa dari total 6.008.661 jiwa penyandang disabilitas. Pernikahan penyandang tunanetra belum banyak diteliti, termasuk individu tunanetra yang secara fisik membutuhkan kemampuan beradaptasi yang lebih besar dalam kehidupan berkeluarga. Penelitian ini bertujuan untuk memahami lebih dalam pengasuhan anak pada pasangan tunanetra. Pemilihan partisipan dilakukan dengan samplin… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2023
2023
2023
2023

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(1 citation statement)
references
References 18 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Menurut (Apriliani et al, 2015) anak tunanetra merupakan anak yang mengalami kehilangan pengelihatan sehingga membeerikan dampak baik secara langsung maupun tidak langsung bagi perkembagannya. Keterbatasan tersebut menghambat anak tunanetra dalam berbagai aktivitas yang dilakukan oleh orang awas dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, kehilangan indra penglihatan ini membuat anak tunanetra sulit dalam melakukan kegiatannya artinya sulit untuk bergerak dari satu tempat ke tempat yang lainnya, oleh karna itu mereka perlu diberikan keterampilan khusus agar dapat melakukan kegiatan dengan cepat, tepat dan aman (Khairani & Kahija, 2023). Anak memiliki beberapa aspek perkembangan salah satunya adalah aspek motorik yakni motorik kasar, motorik kasar merupakan suatu kegiatan yang meliputi seluruh bagian tubuh yang mengkoordinasikan gerakan otot-otot tertentu yang ada di tubuh manusia, dan setiap anak memiliki kemampuan motorik kasar yang berbeda-beda (Kamelia, 2019).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Menurut (Apriliani et al, 2015) anak tunanetra merupakan anak yang mengalami kehilangan pengelihatan sehingga membeerikan dampak baik secara langsung maupun tidak langsung bagi perkembagannya. Keterbatasan tersebut menghambat anak tunanetra dalam berbagai aktivitas yang dilakukan oleh orang awas dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, kehilangan indra penglihatan ini membuat anak tunanetra sulit dalam melakukan kegiatannya artinya sulit untuk bergerak dari satu tempat ke tempat yang lainnya, oleh karna itu mereka perlu diberikan keterampilan khusus agar dapat melakukan kegiatan dengan cepat, tepat dan aman (Khairani & Kahija, 2023). Anak memiliki beberapa aspek perkembangan salah satunya adalah aspek motorik yakni motorik kasar, motorik kasar merupakan suatu kegiatan yang meliputi seluruh bagian tubuh yang mengkoordinasikan gerakan otot-otot tertentu yang ada di tubuh manusia, dan setiap anak memiliki kemampuan motorik kasar yang berbeda-beda (Kamelia, 2019).…”
Section: Pendahuluanunclassified