Pengadaan Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS) Sebagai Upaya Mewujudkan Kampung Bersih

Abstract

Sampah organik dan sampah anorganik merupakan sampah yang sering dihasilkan oleh manusia setiap harinya. Semakin banyak populasi manusia juga akan menambah volume sampah di suatu daerah karena sampah dihasilkan dari berbagai kegiatan sehari-hari seperti pasar, pertokoan, pedagang kaki lima, bahkan kegiatan rumah tangga. Apabila masyarakat tidak dapat mengelola dan membuang sampah sembarangan akan mencemari lingkungan. Sampah menjadi suatu permasalahan yang tidak dapat dihindari, sehingga diperlukan suatu penanggulangan agar nantinya tidak menimbulkan dampak yang serius. Pelaksanaan program pengabdian ini bermaksud untuk menanggulangi sampah di Desa Jabiren dengan memberikan pemahaman terkait sampah melalui penyuluhan serta pengadaan TPS. Kebiasaan membuang sampah di bantaran sungai tidak lain disebabkan oleh kurangnya kepedulian akan kebersihan lingkungan dan juga dipicu oleh tidak adanya tempat pembuangan sampah disekitar tempat tinggal mereka. Metode: PAR (Participatory Action Research) merupakan suatu metode pengabdian yang berdasarkan pada masalah yang ditemukan di lokasi dan selanjutnya akan memberikan jalan keluar dari masalah tersebut berupa solusi. Hasil: Penyuluhan mengenai sampah dan pengadaan TPS. TPS merupakan wadah penampungan sampah sementara yang nantinya sampah yang sudah terkumpul akan diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Kesimpulan: Pengadaan TPS dan penyuluhan mengenai sampah membuat masyarakat sadar akan kebersihan lingkungan dan tidak lagi membuang sampah sembarangan.

Lingkungan Bersih: Inisiatif Pengadaan Bak Sampah Di Desa Pangkalan Sari, Kecamatan Basarang, Kabupaten Kapuas

“…Kemudian TPS hanya terdapat pada tempat-tempat tertentu. Hal tersebut membuat masyarakat dengan mudah membuang sampah sembarangan dengan dalih tidak tersedianya tempat pembuangan sampah (TPS) [7]. Sedangkan ketika sampah organik dan non organik tercampur menjadi satu juga mengakibatkan pemulung atau pengepul enggan untuk mengambilnya, karna tidak laku dijual ke industri-industri daur ulang [8].…”

Edukasi Dampak Kesehatan Mental dan Penangangan Sampah Rumah Tangga Selama Pandemi Covid-19

“…Kajian tentang kesehatan mental pada masa pandemi ini sejalan dengan (Rozali et al, 2021) tentang pentingnya menjaga kesehatan mental dan upaya-upaya yang perlu dilakukan saat pandemi. Adapun pengelolaan sampah dapat dilakukan melalui beragam upaya, misalnya melalui pengadaan pembuangan sampah sementara menuju kampung bersih (Bustan et al, 2022) dan pengolahan sampah menjadi pupuk organik cair (POC) (Herlina et al, 2022). Gambar 3.…”

Pelatihan Pengolahan Sampah dengan Pemanfaatan Sisa Olahan Dapur Menjadi Pupuk Organik Cair

“…Pengolahan belum dilakukan sampai dengan tahap tersebut. Dengan demikian, perlu sekali digencarkan sosialisasi dan penyuluhan mengenai proses dan pentingnya mengolah sampah dengan benar (Abidin et al, 2022;Ahsan et al, 2022;Bustan et al, 2022). Hal ini dengan tujuan untuk mengurangi pencemaran lingkungan dan juga membuka wawasan bagi masyarakat dalam mengetahui peluang untuk berwirausaha dari sisa olahan bahan makanan di dapur.…”