Pengelolaan sampah berbasis sumber memungkinkan setiap orang dalam rumah tangga dan pengelola kawasan/fasilitas melakukan pemilahan dan pengolahan sampah yang dihasilkannya. Namun dalam kenyataannya masih banyak anggota masyarakat yang belum memiliki pengetahuan yang baik mengenai hal tersebut. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan masyarakat dalam pengelolaan sampah berbasis sumber. Peserta yang terlibat dalam kegiatan ini adalah kader PKK di setiap banjar. Adapun metode-metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah, presentasi, demonstrasi, diskusi, dan praktik langsung. Melalui kegiatan-kegiatan tersebut diharapkan dapat membantu peserta memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang langkah-langkah praktis dalam pemilahan sampah, pengomposan, dan pembuatan ecoenzym. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa peserta berhasil memperoleh pengetahuan dan keterampilan dalam pengelolaan sampah, serta menyadarkan masyarakat akan pentingnya pengolahan sampah yang berkelanjutan. Namun, ditemukan kendala terkait ketersediaan bahan pengurai M4 yang sulit ditemukan. Oleh karena itu, diperlukan kerjasama dengan pihak terkait untuk memastikan ketersediaan bahan pengurai yang dibutuhkan dalam implementasi pengelolaan sampah berbasis sumber. Dalam rangka mengoptimalkan hasil-hasil dari metode-metode sebelumnya, langkah-langkah konkret seperti perbaikan tempat pelaksanaan dan kerjasama dengan pihak terkait perlu dilakukan. Diharapkan dengan implementasi yang luas, Desa Kaba-Kaba dapat menjadi model pengelolaan sampah yang berkelanjutan.