2015
DOI: 10.21109/kesmas.v10i1.811
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Penerapan Sistem Remunerasi dan Kinerja Pelayanan

Abstract: AbstrakRemunerasi dapat memengaruhi motivasi pegawai sekaligus meningkatkan kinerjanya. Demikian halnya di rumah sakit sebagai institusi pelayanan kesehatan yang padat modal, sumber daya manusia serta padat ilmu dan teknologi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis persepsi pegawai terhadap implementasi sistem remunerasi dan kinerja unit pelayanan bedah jantung dewasa (UPBJD) di rumah sakit. Penelitian ini menggunakan pendekatan mixed methods (kuantitatif dan kualitatif). Desain penelitian kuantitatif ada… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1

Citation Types

0
2
0
5

Year Published

2018
2018
2023
2023

Publication Types

Select...
4
1

Relationship

0
5

Authors

Journals

citations
Cited by 5 publications
(7 citation statements)
references
References 15 publications
0
2
0
5
Order By: Relevance
“…Hal ini berbanding terbalik dengan penelitian Soetisna et al, 2015, yang menyatakan bahwa kinerja rumah sakit tetap mengalami kenaikan dari tahun ke tahun meskipun mayoritas dokter dan perawat serta pelayan kesehatan memiliki rasa tidak puas terhadap remunerasi. 8 Remunerasi di RS Berkah Pandeglang masih banyak yang kurang menyetujui karena merasa kurang adil dalam perhitungan. Prinsip pembagian jasa pelayanan adalah merata dan adil.…”
Section: Hasilunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Hal ini berbanding terbalik dengan penelitian Soetisna et al, 2015, yang menyatakan bahwa kinerja rumah sakit tetap mengalami kenaikan dari tahun ke tahun meskipun mayoritas dokter dan perawat serta pelayan kesehatan memiliki rasa tidak puas terhadap remunerasi. 8 Remunerasi di RS Berkah Pandeglang masih banyak yang kurang menyetujui karena merasa kurang adil dalam perhitungan. Prinsip pembagian jasa pelayanan adalah merata dan adil.…”
Section: Hasilunclassified
“…Jenis insentif yang layak diberikan kepada pegawai negeri sipil (PNS), sistem pemberian insentif terkait penilaian kinerja dengan tujuan memacu motivasi dan prestasi kerja. 8 Dikatakan oleh Subanegara dalam Kinerja, Remunerasi, dan Turn Over Karyawan RS (2011) terdapat hubungan erat antara manajemen kinerja dengan penggajian (sistem remunerasi) yang mana ternyata upah masih merupakan elemen yang penting dalam kinerja, oleh karena itu mulailah dipertimbangkan suatu cara efektif menentukan kesesuaian antara beban kerja dan upah yang diterima pegawai dengan cara remunerasi. (Cipta, 2021) Cara ini dirasakan adil dan memuaskan seluruh pegawai sehingga dapat menekan turunnya kinerja, keluhan dan protes dari pegawai.…”
unclassified
“…Namun, faktor pengaruh yang dominan umumnya hanya ada beberapa, yang dapat ditelusuri dari sisi internal dan eksternal karyawan. Faktor-faktor dimaksud diantaranya adalah pemaknaan kerja (Wahyuni, 2017), sistem pembayaran (Soetisna et al, 2015), insentif (Candrawati et al, 2013) dan kepuasan kerja (Wardiana et al, 2017). Faktor-faktor tersebut yang diusahakan untuk diketahui dalam penelitian ini, khususnya terkait dengan Perangkat Desa (PD).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Jadi ini adalah bentuk terpenuhinya harapan dari PD terhadap sistem pembayaran. Terdapat penelitian yang dapat menggambarkan hubungan antara sistem pembayaran terhadap PD dengan kepuasan kerja, yaitu dilakukan oleh Soetisna et al (2015) tentang pengaruh sistem remunerasi dengan kepuasan kerja dan kinerja. Peneliti tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan antar sistem remunerasi dengan kepuasan kerja.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…In order to improve the quality and achievement it is necessary to increase the reward to maintain motivation, one of them additional income given to ASN (Madjid, 2016;Soetisna, Ayuningtyas, & Misnaniarti, 2015).…”
mentioning
confidence: 99%