Penelitian ini mengkaji etika komunikasi perempuan single Malaysia atau PRISMA dalam menggunakan media sosial. Metode kualitatif dipilih dengan teknik wawancara mendalam pada 20 informan PRISMA pengguna aktif media sosial. Hasil menunjukkan pola interaksi didominasi penggunaan WhatsApp untuk komunikasi pragmatis dengan keluarga dan Facebook untuk mencari hiburan mengobati rasa kesepian. Sayangnya, Facebook rawan disalahgunakan hingga berisiko pada maraknya kasus perselingkuhan maya PRISMA. Ini jelas melanggar etika komunikasi Islam soal menjaga kerahasiaan data pribadi dan tanggung jawab suami menjaga sang istri meski jarak jauh. Diperlukan peningkatan literasi digital dengan basis nilai-nilai agama agar PRISMA bijak menggunakan media sosial dan meminimalisir risiko negatif bagi keluarga. Penelitian serupa penting dilakukan pada kelompok istri yang ditinggal suami merantau di daerah lain untuk perbandingan.