2021
DOI: 10.24036/abdi.v3i2.123
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Penerapan Nilai Karakter Bagi Kaum Proletar Usia Remaja di Yayasan Kemah Kasih

Abstract: Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan ini bertujuan untuk meningkatkan nilai-nilai karakter kaum proletar usia remaja (12-17 Tahun) di Yayasan Kemah Kasih agar mereka menjadi pribadi yang lebih baik dan dapat diterima masyarakat dengan baik. Penyuluhan yang dilakukan dalam kegiatan ini adalah memberikan pendampingan dan pemahaman tentang penerapan nilai-nilai karakter yang harus dimiliki oleh kaum proletar usia remaja (12-17 Tahun). Model penyuluhan ini menggunakan penerapan nilai-nilai karakter… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1

Citation Types

0
2
0

Year Published

2021
2021
2023
2023

Publication Types

Select...
5

Relationship

1
4

Authors

Journals

citations
Cited by 5 publications
(4 citation statements)
references
References 15 publications
0
2
0
Order By: Relevance
“…Sedangkan faktor-faktor pribadi menurut (Santrock, 2011) meliputi pengendalian yang rendah, pengaruh teman sebaya yang negatif, identitas diri yang rendah, dan tidak adanya harapan terhadap pendidikan, (Henry, J. and Crawford, 2005) menjelaskan penyebab kenakalan remaja adalah faktor pribadi (keturunan genetik, faktor fisik dan faktor mental); faktor sosial (kekuatan sosial dalam membentuk norma dan nilai nilai yang terkandung pada masyarakat); faktor keluarga (kondisi keluarga yang tidak harmonis, kemiskinan, orang tua yang cacat, pengajaran orang tua terhadap anak mengenai norma dan etika); faktor psikologis (subnormalitas mental, penyakit mental, ketidakseimbangan kepribadian, ketidakstabilan (emosional); dan faktor akademis (suasana sekolah, kasus putus sekolah, ketidaktertarikan dalam kegiatan akademik, kelompok sebaya, ketidakpedulian guru terhadap siswa). Pada masa ini pencapaian identitas diri sangat menonjol, pemikiran semakin logis, abstrak, dan idealis (Sutrisno, 2022). Sehingga dalam masa ini muncul berbagai permasalahan baru yang akan dihadapi oleh para remaja.…”
Section: Pendahuluan (Tnr-11 )unclassified
“…Sedangkan faktor-faktor pribadi menurut (Santrock, 2011) meliputi pengendalian yang rendah, pengaruh teman sebaya yang negatif, identitas diri yang rendah, dan tidak adanya harapan terhadap pendidikan, (Henry, J. and Crawford, 2005) menjelaskan penyebab kenakalan remaja adalah faktor pribadi (keturunan genetik, faktor fisik dan faktor mental); faktor sosial (kekuatan sosial dalam membentuk norma dan nilai nilai yang terkandung pada masyarakat); faktor keluarga (kondisi keluarga yang tidak harmonis, kemiskinan, orang tua yang cacat, pengajaran orang tua terhadap anak mengenai norma dan etika); faktor psikologis (subnormalitas mental, penyakit mental, ketidakseimbangan kepribadian, ketidakstabilan (emosional); dan faktor akademis (suasana sekolah, kasus putus sekolah, ketidaktertarikan dalam kegiatan akademik, kelompok sebaya, ketidakpedulian guru terhadap siswa). Pada masa ini pencapaian identitas diri sangat menonjol, pemikiran semakin logis, abstrak, dan idealis (Sutrisno, 2022). Sehingga dalam masa ini muncul berbagai permasalahan baru yang akan dihadapi oleh para remaja.…”
Section: Pendahuluan (Tnr-11 )unclassified
“…Menanamkan karakter terhadap diri sendiri kepada siswa, guru PAUD IT Bunayya membiasakan siswa melalui kegiatan rutin dan pembiasaan yang ada di sekolah. Pembiasaan yang dilakukan yaitu dengan membiasakan siswa untuk berkata jujur, membiasakan siswa untuk sabar dan antri menunggu giliran, bertanggung jawab untuk merapikan kembali mainan yang sudah digunakan, mengingatkan agar siswa senantiasa menjaga kesehatan diri agar siswa tumbuh menjadi pribadi yang mandiri, bertanggung jawab, sehat, cerdas dan mampu menjaga jiwa dan raga yang sudah diamanahkan oleh sang Pencipta karena guru bertanggung jawab penuh untuk membentuk siswa nya agar berkarakter (Sutrisno et al, 2021).…”
Section: Guru Dalam Pembentukan Karakter Islami Siswa Kepada Diri Sen...unclassified
“…Moreover, psychological factors (mental subnormality, mental illness, personality imbalance, (emotional) instability) and academic factors (school atmosphere, dropout cases, disinterest in academic activities, peer groups, teacher indifference to students) are the causes of juvenile delinquency (Henry, J. and Crawford, 2005. At this time, the achievement of self-identity was prominent, and thinking was increasingly logical, abstract, and idealistic (Sutrisno, 2022). So that during this period, various new problems will appear teenagers will face.…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%