2018
DOI: 10.31004/cendekia.v2i1.42
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Penerapan Model Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (Tsts) Terhadap Kemampuan Komunikasi Matematis

Abstract: Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah terdapat perbedaan kemampuan komunikasi matematis antara mahasiswa yang belajar menggunakan model kooperatif tipe TSTS dengan mahasiswa yang belajar menggunakan metode konvensional. Jenis Penelitian ini adalah penelitian Quasi Eksperimental Design. Desain yang digunakan adalah Pretest-Postest Control Group Design. Hasil penelitian menunjukan bahwa perbedaan rata-rata menggunakan uji t pada a=0,05 diperoleh thitung= 2,32 dan ttabel = 2,00 sehingga thitung< ttabel… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
3
2

Citation Types

0
2
0
9

Year Published

2020
2020
2024
2024

Publication Types

Select...
8
1

Relationship

0
9

Authors

Journals

citations
Cited by 14 publications
(16 citation statements)
references
References 0 publications
0
2
0
9
Order By: Relevance
“…Pengaplikasian model kooperatif Two Stay Two Stray (TSTS) dengan sintaks pembgian kelompok belajar, pemberian masalah untuk didiskusikan, kerjasama kelompok, bertemu dengan kelompok lain, menerima tamu dari kelompok lain, dan mendiskusikan kembali hasil yang diperoleh dari kelompok lain (Arianti, Akib, & Saleh 2020) akan mengarahkan siswa untuk lebih aktif mengolah informasi baik diskusi, tanya jawab, menjelaskan, mencari jawaban, serta menyimak materi yang dipaparkan teman, sehingga permasalahan proses pembelajaran yang akan dijelaskan sebelumnya difasilitasi (Harahap & Surya, 2017). Model pembelajaran kooperatif tipe TSTS dapat memberi kesempatan bagi siswa untuk berkomunikasi mengungkapkan gagasan matematika dengan membagikan hasil informasi yang disertai argumentasi di dalam kelompok maupun antar kelompok sehingga dapat menumbuhkan suasana belajar yang menyenangkan (Sari & Azmi, 2018). Kekurangan dari model ini adalah membutuhkan sosialisasi yang lebih baik, oleh karena itu diperlukan penggunaan media yang mampu mempermudah siswa dalam memahami konsep dan menyampaikan gagasan (Hasanah, 2020).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Pengaplikasian model kooperatif Two Stay Two Stray (TSTS) dengan sintaks pembgian kelompok belajar, pemberian masalah untuk didiskusikan, kerjasama kelompok, bertemu dengan kelompok lain, menerima tamu dari kelompok lain, dan mendiskusikan kembali hasil yang diperoleh dari kelompok lain (Arianti, Akib, & Saleh 2020) akan mengarahkan siswa untuk lebih aktif mengolah informasi baik diskusi, tanya jawab, menjelaskan, mencari jawaban, serta menyimak materi yang dipaparkan teman, sehingga permasalahan proses pembelajaran yang akan dijelaskan sebelumnya difasilitasi (Harahap & Surya, 2017). Model pembelajaran kooperatif tipe TSTS dapat memberi kesempatan bagi siswa untuk berkomunikasi mengungkapkan gagasan matematika dengan membagikan hasil informasi yang disertai argumentasi di dalam kelompok maupun antar kelompok sehingga dapat menumbuhkan suasana belajar yang menyenangkan (Sari & Azmi, 2018). Kekurangan dari model ini adalah membutuhkan sosialisasi yang lebih baik, oleh karena itu diperlukan penggunaan media yang mampu mempermudah siswa dalam memahami konsep dan menyampaikan gagasan (Hasanah, 2020).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Rahim, dkk (2017) memperoleh hasil bahwa ada perbedaan yang berarti penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray (TSTS) dan ekspositori terhadap hasil belajar siswa di kelas VIII SMP Negeri 18 Palembang. Sari (2018) memperoleh bahwa terdapat perbedaan kemampuan komunikasi matematis antara mahasiswa yang belajar menggunakan metode model kooperatif tipe TSTS dengan mahasiswa yang belajar menggunakan metode konvensional. Ismawati (2011) menyimpulkan penerapan model pembelajaran kooperatif dengan pendekatan struktural TSTS meningkatkan hasil belajar fisika siswa kelas X-3 SMA N 1 Boja.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Model pembelajaran kooperatif tipe TSTS ini dapat memberikan kesempatan kepada setiap siswa untuk berkomunikasi dalam mengungkapkan ide atau gagasan matematika dengan cara membagikan hasil informasi disertai argumentasi dalam diskusi intern kelompok maupun antar kelompok. Salah satu kelebihan dari model pembelajaran kooperatif tipe TSTS (Two Stay Two Stray) ini yaitu mampu menciptakan dan menumbuhkan suasana belajar kelompok pada siswa untuk saling berbagi informasi dengan kelompok-kelompok pada siswa yang lain (Sari, 2018). Selain memiliki kelebihan model pembelajaran kooperatif tipe TSTS (Two Stay Two Stray) ini juga memiliki kekurangan salah satunya yaitu membutuhkan sosialisasi yang lebih baik.…”
Section: Pendahuluanunclassified