2018
DOI: 10.29303/jpm.v13i1.506
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Penerapan Metode Filtrasi, Adsorpsi Dan Reverse Osmosis Untuk Pengolahan Air Sungai Menjadi Air Siap Minum

Abstract: Abstrak: Penerapan teknologi tepat guna tentang proses pengolahan air siap minum dengan menggunakan metode filtrasi, adsorpsi dan reverse osmosis telah dilakukan. Rancangan alat pengelolaan air siap minum menggunakan kombinasi filtrasi-adsorpsi meliputi saringan pasir lambat (terdiri dari pasir silika, arang aktif, ijuk, kapas, dan kerikil) membran selulosa, granula karbon, karbon aktif, membran RO (reverse osmosis), dan lampu ultraviolet untuk desinfikasi. Penentuan beberapa parameter fisik (bau, warna), kimi… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2019
2019
2019
2019

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(1 citation statement)
references
References 1 publication
(2 reference statements)
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Pernyataan responden mengenai apakah air minum dimasak terlebih dahulu sebelum dikonsumsi.Gambar 3 tersebut menunjukkan bahwa dari 94 responden yang menjawab bahwa air minum yang digunakan tidak dimasak terlebih dahulu (langsung diminum) yaitu sebanyak 47%, karena di pondok pesantren memiliki sistem pengolahan air menggunakan desinfeksi sinar UV yang diolah secara RO (reverse osmosis), sehingga dapat diminum langsung. Rangkaian sinar UV dan RO sering digunakan sebagai pengolah air untuk siap dikonsumsi(Ismillayli, Mardiana, Kurnianingsih, Hermanto, & Fahrurazi, 2018). Sedangkan yang menjawab bahwa air minum yang digunakan dimasak terlebih dahulu sebanyak 53%.…”
unclassified
“…Pernyataan responden mengenai apakah air minum dimasak terlebih dahulu sebelum dikonsumsi.Gambar 3 tersebut menunjukkan bahwa dari 94 responden yang menjawab bahwa air minum yang digunakan tidak dimasak terlebih dahulu (langsung diminum) yaitu sebanyak 47%, karena di pondok pesantren memiliki sistem pengolahan air menggunakan desinfeksi sinar UV yang diolah secara RO (reverse osmosis), sehingga dapat diminum langsung. Rangkaian sinar UV dan RO sering digunakan sebagai pengolah air untuk siap dikonsumsi(Ismillayli, Mardiana, Kurnianingsih, Hermanto, & Fahrurazi, 2018). Sedangkan yang menjawab bahwa air minum yang digunakan dimasak terlebih dahulu sebanyak 53%.…”
unclassified