Penerapan Metode Field Trip untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V SD Negeri Tirtayasa Kota Tasikmalaya

Abstract

Konsep-konsep IPA menjadi sulit dipahami karena selama ini pembelajaran IPA cenderung dilakukan secara abstrak dan hafalan. Akibatnya siswa hanya mampu menghafal suatu konsep tanpa mampu memahami esensinya. Diperlukan penelitian guna memperbaiki pelaksanaan pembelajaran sebelumnya yaitu dengan menerapkan metode field trip. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis rencana pelaksanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran metode field trip, serta hasil belajar tentang pemahaman konsep interaksi antar makhluk hidup. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada siswa kelas V SD Negeri Tirtayasa dalam dua siklus dengan tiap siklus terdiri dari dua kali tatap muka. Tahapan penelitian terdiri dari perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi dalam setiap siklus. Berdasarkan hasil analisis data penelitian menunjukkan kualitas penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran mengalami peningkatan rata-rata terpenuhinya aspek deskriptor pada siklus I sebesar 74,28%, pada siklus II menjadi 82,86%. Aktivitas siswa dalam pembelajaran meningkat terlihat dari kenaikan rata-rata aktivitas siswa, pada siklus I sebesar 65,56% dan siklus II menjadi 80,89%. Hasil belajar siswa meningkat pada siklus I terdapat 60,87% siswa yang mencapai ketuntasan belajar, pada siklus II mencapai 84,78%. Berdasarkan tercapainya kriteria indikator keberhasilan yang ditetapkan, menunjukkan bahwa tindakan yang diberikan dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa.

The Application of Field Trip Learning Method to Mangrove Forest as a Source of Geography Learning

“…However, there are obstacles to learning outside the classroom due to the time and cost factor that it is quite expensive to go to the location (Ragil et al, 2023). The action (Field trip) provided can improve student activity and learning outcomes (Afifi, 2022). According to Juleha (2018), field trip learning in Theme 2 learning shows positive changes.…”

Pengaruh Media Komik Digital terhadap Kemampuan Menulis Cerita di Sekolah Dasar

“…Komik digital dapat dijadikan sebagai media pembelajaran untuk meningkatkan motivasi menulis cerita. Komik termasuk media pembelajaran yang menarik, mudah dicerna dan diterima oleh siswa (Meidyawati, 2018). Komik memiliki daya tarik tersendiri sehingga dapat digunakan sebagai media pembelajaran disekolah (Ramadhan & Rasuardie, 2021).…”

Peranan Media Pembelajaran Komik Terhadap Kemampuan Membaca Siswa Sekolah Dasar

“…Penggunaan Media Komik terbukti dapat meningkatkan Kemampuan Membaca peserta didik, hal tersebut berdasarkan pada beberapa penelitian terdahulu yang menjadi rujukan dalam penelitian ini. Seperti Penelitian yang dilakukan oleh Meidyawati, Rustono & Hodidjah (2018) yang berjudul "Pengaruh Penggunaan Media Komik terhadap Hasil Membaca Pemahaman di Kelas V SD Negeri 2 Gunung Pereng Kota Tasikmalaya" menyatakan bahwa penggunaan media komik didalam proses pembelajaran menjadikan peserta didik termotivasi dan semangat dikarenakan pembelajarannya menjadi menarik, hal tersebut dibuktikan dari nilai ratarata pada post-test lebih besar dari pada pada pre-test yaitu (17,65>14,65). Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Rofek dan Mory (2018) yang berjudul "Media Komik Pembelajaran Sekolah Dasar di Desa Duwet" menyatakan bahwa Komik pembelajaran mampu meningkatkan kemampuan membaca peserta didik.…”