2021
DOI: 10.22146/jnteti.v10i4.2438
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Penerapan Convolutional Long Short-Term Memory untuk Klasifikasi Teks Berita Bahasa Indonesia

Abstract: Klasifikasi teks saat ini telah menjadi sebuah bidang yang banyak diteliti, khususnya terkait Natural Language Processing (NLP). Terdapat banyak metode yang dapat dimanfaatkan untuk melakukan klasifikasi teks, salah satunya adalah metode deep learning. RNN, CNN, dan LSTM merupakan beberapa metode deep learning yang umum digunakan untuk mengklasifikasikan teks. Makalah ini bertujuan menganalisis penerapan kombinasi dua buah metode deep learning, yaitu CNN dan LSTM (C-LSTM). Kombinasi kedua metode tersebut diman… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1
1

Citation Types

0
1
0
7

Year Published

2022
2022
2024
2024

Publication Types

Select...
5
2

Relationship

0
7

Authors

Journals

citations
Cited by 10 publications
(11 citation statements)
references
References 9 publications
(34 reference statements)
0
1
0
7
Order By: Relevance
“…The model in this study was simulated in Google Colaboratory with Python, as seen in Figure 2. The convolutional layer extracts features, while the pooling layer builds new filters using rules (Widhiyasana et al, 2021). In the meantime, a fully linked layer at the output stage contains many neurons that act as decision-makers.…”
Section: White Blood Cells Datasetmentioning
confidence: 99%
“…The model in this study was simulated in Google Colaboratory with Python, as seen in Figure 2. The convolutional layer extracts features, while the pooling layer builds new filters using rules (Widhiyasana et al, 2021). In the meantime, a fully linked layer at the output stage contains many neurons that act as decision-makers.…”
Section: White Blood Cells Datasetmentioning
confidence: 99%
“…Dalam dataset berita yang diuji, C-LSTM mampu mencapai nilai F1-score sebesar 0,9327 atau 93,27%, yang lebih baik 2,4% dibandingkan dengan model LSTM dan 3,42% dibandingkan dengan model CNN yang telah diuji sebelumnya. [7] Nilai F1-score dari pengklasifikasian berita dipengaruhi oleh ukuran batch dan learning rate. Hasilnya menunjukkan bahwa ukuran batch yang lebih kecil menghasilkan nilai F1-score yang lebih tinggi daripada ukuran batch yang besar.…”
Section: Convolutional Long Short-term Memoryunclassified
“…Telah dinyatakan bahwa convolutional layer pada CNN dapat mengurangi beban komputasi dari neural network. Hal ini terjadi karena convolutional layer pada dasarnya adalahsebuah sparse matrix yang dimensinya lebih kecil dari dimensidata yang diolah [13].…”
Section: Akurasiunclassified
“…LSTM memungkinkanarsitektur machine learning menyimpan bobot (weight) darisuatu perhitungan lebih lama dari RNN. Hal ini disebabkanLSTM memiliki sel-sel LSTM, yaitu sebuah node yangmemiliki self-recurrent [13]. Hal ini menyebabkan LSTM dapatbekerja lebih baik daripada RNN pada data dengan sekuens yang lebih panjang.…”
Section: Akurasiunclassified