Penerapan Akuntansi Gadai Syariah (Rahn) Pada Pegadaian Syariah Cabang Jelutung Kota Jambi

Abstract

Penelitian ini bermaksud dapat memahami bagaimana penerapan akuntansi rahn, mengetahui kesesuaian penerapan akuntansi Rahn pada PSAK 107, dan memahami faktor yang mempengaruhi benar atau tidaknya penerapan akuntansi gadai syariah pada Pegadaian Syariah Cabang Jelutung Kota Jambi. Jenis penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research). Sedangkan sifat penelitiannya adalah deskriptif kualitatif. Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan sekunder. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara dan dokumentasi. Data yang ditemukan dideskripsikan secara deskriptif dan dianalisis dengan menggunakan pemikiran induktif. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa penerapan akuntansi gadai syariah (rahn) pada Pegadaian Syariah Jelutung Kota Jambi telah memenuhi PSAK 107 tetapi tidak seluruhnya, kemudian akad pada pegadaian syariah cabang Kota Jambi menggunakan Mu’nah Akad (pembiayaan jasa atas pemeliharaan barang jaminan di dalam akad rahn). Adapun faktor yang mempengaruhi adalah faktor internal.

Analisa Pelayanan Pegadaian Syariah (Studi Kasus Di Pt. Pegadaian Syariah Cabang Raden Patah, Tangerang)

“…Lebih lanjut fenomena kebutuhan finansial rumah tangga tersebut ditunjukkan dengan melesatnya aset dari industri gadai pada masa pandemi Covid-19. Merujuk dari data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), aset industri gadai mengalami peningkatan yang cukup substansial dimana pada Desember 2019 aset dari industri gadai mencapai Rp62,07 triliun dan pada bulan November 2020 aset dari industri gadai telah mencapai Rp72,08 triliun [16]. Dengan demikian pertumbuhan industri gadai selama 11 bulan tersebut mencapai 16%.…”