2021
DOI: 10.56064/jps.v23i3.663
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Penentuan tipe sedimen dasar perairan Muara Sungai Banyuasin berdasarkan nilai hambur balik akustik

Abstract: Bottom sediments have an essential role, among others, as a habitat for living things, determining waves, turbidity of the waters, and as information on marine development. Determination of the type of bottom waters can be done using the acoustic method. The use of sound waves in the acoustic method can detect objects in the water column using an echosounder instrument. This research aims to analyze the value of acoustic backscatter in finding the type of sediment at the bottom of the water. This research was … Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1

Citation Types

0
0
0
2

Year Published

2023
2023
2023
2023

Publication Types

Select...
3

Relationship

0
3

Authors

Journals

citations
Cited by 3 publications
(2 citation statements)
references
References 2 publications
0
0
0
2
Order By: Relevance
“…Teknik stationary dilakukan pada tiga lokasi stasiun, yaitu stationary 1 pada stasiun 1, stationary 2 pada stasiun 5, dan stationary 3 pada stasiun 9, masing-masing selama 24 jam. Teknik stationery dilakukan untuk memperoleh hasil perekaman data akustik yang lebih lengkap dan komprehensif karena dilakukan di satu titik pengambilan data secara terus-menerus dengan selang waktu yang lama, namun dengan area yang sempit (Ningsih et al 2021). Nurdin & Hufiadi (2009) menjelaskan bahwa selain mendeteksi ikan, teknik stasioner juga bertujuan untuk mengetahui pola pengelompokan ikan (schooling) pada kolom perairan sedangkan teknik akuisisi sepanjang transek antar stasiun yang mengikuti cruise track (alur pelayaran) yang telah ditentukan dapat memperoleh data dengan cakupan area yang luas.…”
Section: Analisis Dataunclassified
“…Teknik stationary dilakukan pada tiga lokasi stasiun, yaitu stationary 1 pada stasiun 1, stationary 2 pada stasiun 5, dan stationary 3 pada stasiun 9, masing-masing selama 24 jam. Teknik stationery dilakukan untuk memperoleh hasil perekaman data akustik yang lebih lengkap dan komprehensif karena dilakukan di satu titik pengambilan data secara terus-menerus dengan selang waktu yang lama, namun dengan area yang sempit (Ningsih et al 2021). Nurdin & Hufiadi (2009) menjelaskan bahwa selain mendeteksi ikan, teknik stasioner juga bertujuan untuk mengetahui pola pengelompokan ikan (schooling) pada kolom perairan sedangkan teknik akuisisi sepanjang transek antar stasiun yang mengikuti cruise track (alur pelayaran) yang telah ditentukan dapat memperoleh data dengan cakupan area yang luas.…”
Section: Analisis Dataunclassified
“…Pendugaan jenis sedimen selain coarse sand berdasarkan nilai hambur balik coba dilakukan dari peninjauan referensi. Kami menduga berdasarkan [10] tipe sedimen x memiliki besaran nilai SS -17.15 dB sampai dengan -18.97 dB diduga mendekati tipe sedimen muddy clay. Sedangkan tipe sedimen y memiliki besaran nilai SS -19.17 dB sampai dengan -20.57 dB yang diduga mendekati tipe sedimen clay.…”
Section: Hambur Balik Akustik Dasar Perairanunclassified