Kalium merupakan hara makro primer dan menjadi faktor pembatas pertumbuhan pada lahan kering masam. Pengekstrak hara K terbaik, status hara K dan dosis pupuk K untuk padi gogo pada Hapludults belum banyak dipelajari. Penelitian bertujuan untuk mendapatkan pengekstrak hara K terbaik, status hara K dan dosis pupuk K untuk tanaman padi gogo yang ditanam pada tanah Hapludults dengan kandungan K sangat rendah. Penelitian dilakukan di Desa Braja Harjosari, Kecamatan Braja Selebah, Lampung Timur (05 o 10' 57" LS, dan 105 o 46' 33" BT), pada musim kering 2015 dan musim hujan 2015/2016. Pada musim pertama, status K buatan dibuat dengan menambah pupuk K dengan dosis 0 X, ¼ X, ½ X, ¾ X, dan 1 X, dimana X merupakan jumlah pupuk K untuk mencapai kadar K dalam tanah 0,6 cmol(+) kg-1. Pada musim kedua dibuat percobaan respon pemupukan pada setiap status hara K, dengan dosis 0, 20, 40, 80, dan 160 kg K ha-1. Pada musim pertama petak perlakuan berukuran 25 m x 6 m, dan musim kedua 5 m x 6 m. Pengamatan dilakukan terhadap sifat kimia tanah dan berat gabah kering. Pengesktrak K yang diuji adalah NH4OAc 1N pH 7, NH4OAc 1N pH 4,8, HCl 25%, Truog, Mehlich 1, Bray 1, Bray 2, Colwell, dan Morgan Venema. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengekstrak hara K terbaik tanah Hapludults adalah Colwell. Status hara K rendah, sedang dan tinggi adalah <21,5, 21,5-26,5 dan >26,5 mg kg-1 , dan dosis pupuk K untuk padi gogo pada masing-masing status hara K berturut-turut adalah 125, 110, dan 80 kg KCl ha-1 .