Pendugaan Struktur Bawah Permukaan Di Daerah Bagian Tengah Das Cisadane Dengan Menggunakan Data Gravity

Abstract

<span lang="EN-US">Daerah Aliran Sungai (DAS) Cisadane merupakan</span><span lang="EN-ID"> wilayah yang pembangunannya berkembang sangat pesat. Tingginya aktivitas </span><span lang="EN-US">pembangunan tersebut </span><span lang="EN-ID">menjadikan pemahaman kondisi </span><span lang="EN-US">bawah permukaan aliran sungai Cisadane</span><span lang="EN-ID"> perlu untuk dipelajari</span><span lang="EN-US">. </span><span lang="EN-US">DAS Cisadane </span><span lang="EN-ID">termasuk dalam Cekungan Jakarta bagian Barat</span><span lang="EN-US">, </span><span lang="EN-ID">tersusun oleh endapan aluvium, delta dan material gunungapi</span><span lang="EN-US"> serta batuan tua yang berumur Tersier. Tujuan</span><span lang="EN-ID"> penelitian untuk </span><span lang="EN-US">mengetahui struktur bawah permukaan </span><span lang="EN-ID">yang ada di bagian tengah DAS Cisadane</span><span lang="EN-US">. Metode </span><span lang="EN-US">gaya berat digunakan untuk mengidentifikasi keberadaan struktur bawah permukaan berdasarkan kontras densitas batuannya. Analisis struktur bawah permukaan dilakukan melalui interpretasi dari peta anomali Bouguer dan anomali residual serta model dua dimensi gayaberat. Hasil penelitian mempelihatkan nilai anomali Bouguer antara 47.0 sampai 70.4 mGal. Anomali di bagian utara dan selatan relatif lebih rendah daripada bagian tengah, menunjukkan bahwa basement di bagian utara dan selatan lebih dalam dibandingkan di bagian tengah. Penampang model gayaberat dibuat dalam 3 lapisan, dengan densitas 1.9 mGal berupa sedimen kuarter, 2.2 mGal sedimen Tersier dan batuan dasar 2.67 mGal. Pola struktur bawah permukaan DAS Cisadane bagian tengah berupa sesar </span><span lang="IN">mendatar</span><span lang="EN-US"> yang berarah baratlaut-tenggara.</span>