Pendidikan Kewarganegaraan Sebagai Upaya Pertahanan Identitas Nasional Dalam Pendidikan Multikultural

Abstract

AbstrakKarya tulis ini mengkaji ilmu dengan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data in-depth-interview yang bertujuan memberikan wawasan tentang penguatan identitas nasional melalui pendidikan multikultural. Dewasa ini, era globalisasi pada saat ini menyebabkan arus informasi dan mobilitas manusia dari satu daerah ke daerah lain bergerak dengan cepat. Hal ini memungkinkan interaksi manusia antara satu bangsa dengan bangsa lainnya menjadi semakin intens. Salah satu akibat yang ditimbulkan dari adanya globalisasi ini adalah adanya pengaruh yang sangat kuat dari nilai-nilai dan budaya luar yang mempengaruhi kehidupan masyarakat, terutama generasi muda. Diantara nilai dan budaya yang diserap masyarakat, banyak yang tidak sejalan dengan nilai-nilai Pancasila, sehingga dikhawatirkan hal ini berdampak pada tergerusnya nilai-nilai nasionalisme dan identitas bangsaKata kunci: Identitas nasional, globalisasi, pendidikan multikultural AbstractThis paper examines science using qualitative methods with in-depth-interview data collection techniques aimed at providing insight into strengthening national identity through multicultural education. Today, the current era of globalization causes the flow of information and human mobility from one area to another to move quickly. This allows human interaction between one nation and another to become more intense. One of the consequences of this globalization is the very strong influence of foreign values and cultures that affect people's lives, especially the younger generation. Among the values and cultures that are absorbed by the community, many are not in line with the values of Pancasila, so it is feared that this will have an impact on the erosion of the values of nationalism and national identity..Keywords: National identity, globalization, multicultural education

Identity Crisis As A Threat Among Indonesian Young Generations

“…Citizenship education courses continue to be instilled from an early age, hoping that future generations will not be easily influenced by inappropriate foreign cultures and become more aware of their own national identity. Also, students are expected to have existing knowledge or theories by learning civic education and apply it in their lives as part of the nation, society, and state (Aziz & Eng, 2020;Edi, 2021;Fauziah & Dewi, 2021;Hanugh et al, 2021;Setyadi & Ruslan, 2021).…”

“…National identity is globally owned by every country and becomes a differentiator to other nations. Every citizen is required to always maintain the nation's national identity as a way of life in achieving common goals and ideals (Akbar, 2020;Aini, 2020;Azis & Eng, 2020;Edi, 2021;Supratiknya, 2021).…”

Menyemai Generasi Penerus Bangsa melalui Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dengan Pendidikan Berkarakter

“…Pendidikan kewarganegaraan sebagai sebuah pendidikan yang mencakup banyak hal, seperti pendidikan demokrasi, pemerintahan, HAM, konstitusional dan hukum, hak sekaligus kewajiban warga, warisan politik, partisipasi warga secara katif didalam masyarakat sipil [13]. Menurut penjelasan dari UU No 2/1989, tujuan dari pendidikan kewarganegaraan ialah mengajarkan siswa seputar pengetahuan serta keterampilan dasar tentang hubungan negara dengan warganya, sekaligus Pendidikan Pendahuluan Bela Negara (PPBN), sehingga mereka dapat menjadi seorang warga yang bisa diandalkan [7].…”