Pendidikan Agama Kristen Berpola Pedagogik Transformatif Pada Era Revolusi Industri 4.0 Menurut Matius 11:28-30

Abstract

The urgency of this study aims to explain the actualization of Christian religious education which currently seems not to be going in rhythm with various expectations. This condition occurs because of the rapid demands of science and information networks development in the era of the industrial revolution 4.0 intertwined with waves of disruption. It is ironic because, in practice, some teachers still use conventional patterns. This of course is tedious and burdensome. The author uses a qualitative method with a literature approach and concludes that the praxis of Christian religious education is intertwined with a transformative call in the semantic meaning of Matthew 11:28-30. Therefore, the actualization of Christian religious education must be passionate, provide relief, be interactive, and dialogical, and lead to an invitation to learn continuously by educators to students gently and pleasantly as the Lord Jesus did.

Menyemai Ilmu Dan Kompetensi Pedagogik 4.0 Oleh Guru Pendidikan Agama Kristen

“…Senada dengan itu, semantik PAK memandang manusia sebagai ciptaan Allah yang istimewa (Kej. 1:26-28), dan berpotensi mengetahui hal-hal di dalam maupun di luar dirinya yang berorientasi tidak sekedar jasmani melainkan spiritual yang mampu berperan sebagai representatif Allah selaku Pencipta (Karlau, 2022). Pada tataran inilah guru PAK terpanggil untuk membimbing seseorang agar dapat memahami dirinya sebagai ciptaan Allah yang luhur dan mulia namun terbatas (Sidjabat, 2018, p. 23), melalui ilmu dan kompetensi pedagogik secara mutual bagi konkretisasi PAK.…”

“…Oleh karena itu, peran guru PAK pada era industri 4.0 sebagai pembimbing tentu sangat fundamental yang harus menampakkan ajakan mengajar yang menyenangkan, bergairah, komunikatif dan transformatif pada era industri 4.0 (Karlau & Rukua, 2022). Karena itu, guru PAK harus memiliki pengetahuan yang luas disertai kedewasaan dalam bersikap sesuai iman yang benar agar peserta didik dapat memandang dan mencontohinya serta menerima bimbingan melalui kata dan perbuatannya (Cully, 2009, p. 106).…”

Implikasi Peran Yesus Bagi Guru Penggerak Dan Merdeka Belajar

“…Kiprah Yesus dalam mengajar ikut melandasi berbagai konsep pendidikan sebagaimana dikemukakan Pazmino (2008), Groome (2017), Edlin (2015), Wolterstorff (2014) dan teoritikus pendidikan Kristen lainnya. Dalam pelayanan-Nya, Yesus pernah mengajak semua orang yang letih dan lesu agar datang kepada-Nya guna mengalami proses pembelajaran yang bergairah dan menyenangkan (Mat.9:35-38) (Karlau, Rukua, 2022). Ia pernah mengajar pada tempat-tempat yang berbedabeda seperti di bait Allah, bukit, pinggir pantai, perjalanan dan Sinagoge dengan metode, media dan materi yang unik dan menantang namun sangat berkesan (Tamara, ed., al.…”