2023
DOI: 10.24198/mfarmasetika.v8i4.45498
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Pendekatan Nanoteknologi Untuk Penghantaran Bahan Aktif Farmasi Dalam Terapi Acne Vulgaris

Dila Anggraeni,
Marita Kaniawati,
Ganardi Jafar

Abstract: Jerawat (Acne vulgaris) adalah kelainan kulit yang terjadi akibat penumpukan sebum yang dihasilkan oleh kelenjar minyak yang ada di kulit. Penumpukan sebum tersebut akan menstimulus pertumbuhan P. acne yang akan menyebabkan pertumbuhan jerawat. Terapi untuk jerawat telah banyak dikembangkan untuk berbagai bahan aktif dan metode yang digunakan sudah beragam dari yang konvensional hingga teknologi terbarukan. Penghantaran terbarukan seperti nanoteknologi dipilih karena dapat meningkatkan stabilitas bahan aktif, … Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...

Citation Types

0
0
0

Year Published

2023
2023
2023
2023

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(1 citation statement)
references
References 44 publications
0
0
0
Order By: Relevance
“…Anggraeni et al, 2023) Surfaktan non-ionikSurfaktan non ionik memainkan peran penting dalam pembentukan sistem niosom memiliki struktur molekul kepala hidrofilik dan ekor hidrofobik yang dapat larut dalam air dan dalam pelarut organik. Faktor yang dapat mempengaruhi formulasi niosom adalah jumlah dan jenis surfaktan non ionik Penggunaan berbagai jenis dan konsentrasi tersebut dapat mempengaruhi efisiensi penyerapan dari sistem niosom yang terbentuk(Ag Seleci et al, 2016).Pada penelitian Damayanti & Tarini, 2019 menggunakan Span 60 sebagai surfaktan non ionic dikarenakan Span 60 memiliki rantai alkil (gugus hidrofobik) panjang, yang berpengaruh terhadap diameter vesikel sehingga volume vesikel menjadi besar dan kemampuan penjeratan terhadap sinkonin juga lebih besar dibandingkan jenis span yang lain (Moghassemi dan Hadjizadeh, 2014).…”
unclassified
“…Anggraeni et al, 2023) Surfaktan non-ionikSurfaktan non ionik memainkan peran penting dalam pembentukan sistem niosom memiliki struktur molekul kepala hidrofilik dan ekor hidrofobik yang dapat larut dalam air dan dalam pelarut organik. Faktor yang dapat mempengaruhi formulasi niosom adalah jumlah dan jenis surfaktan non ionik Penggunaan berbagai jenis dan konsentrasi tersebut dapat mempengaruhi efisiensi penyerapan dari sistem niosom yang terbentuk(Ag Seleci et al, 2016).Pada penelitian Damayanti & Tarini, 2019 menggunakan Span 60 sebagai surfaktan non ionic dikarenakan Span 60 memiliki rantai alkil (gugus hidrofobik) panjang, yang berpengaruh terhadap diameter vesikel sehingga volume vesikel menjadi besar dan kemampuan penjeratan terhadap sinkonin juga lebih besar dibandingkan jenis span yang lain (Moghassemi dan Hadjizadeh, 2014).…”
unclassified