2016
DOI: 10.21082/ip.v25n2.2016.p221-230
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Pendekatan Location Quotient Dan Shift Share Analysis Dalam Penentuan Komoditas Unggulan Tanaman Pangan Di Kabupaten Bantul

Abstract: Land conversion causes competition in land use, and thus it is necessary to select leading commodities based on agro ecological zoning (AEZ). This study aimed to determine the leading commodities of food crops in Bantul Regency agro ecological zone. This study was conducted on March 2015. The data used was time series data of food crops harvested between 2008-2012 and agricultural commodities zone maps year 2013 based on AEZ with scale 1:50.000 obtained from the Statistics of Indonesia, Agriculture and Forestr… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1
1

Citation Types

0
12
0
12

Year Published

2018
2018
2023
2023

Publication Types

Select...
8
2

Relationship

1
9

Authors

Journals

citations
Cited by 28 publications
(35 citation statements)
references
References 3 publications
(4 reference statements)
0
12
0
12
Order By: Relevance
“…Metode LQ biasanya dikombinasikan dengan analisis tipologi Klassen, analisis Shift-share, indeks spesialisasi wilayah, dan metode lain yang relevan. Kajian-kajian empiris dimaksud antara lain mengenai potensi ekonomi Sektor Pertanian dan Pariwisata di Provinsi Bali (Yuendini et al, 2019), arahan pengembangan tanaman pangan di Provinsi Papua (Keratorop et al, 2016), sektor ekonomi unggulan di Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi (Kurniawan, 2016), sektor perekonomian basis di Kabupaten Bogor (Setiyawan, 2019), menentukan sektor unggulan di Kabupaten Cilacap (Rusdarti & Fafurida, 2016), dan komoditas unggulan tanaman pangan di Kabupaten Bantul (Mulyono & Munibah, 2016).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Metode LQ biasanya dikombinasikan dengan analisis tipologi Klassen, analisis Shift-share, indeks spesialisasi wilayah, dan metode lain yang relevan. Kajian-kajian empiris dimaksud antara lain mengenai potensi ekonomi Sektor Pertanian dan Pariwisata di Provinsi Bali (Yuendini et al, 2019), arahan pengembangan tanaman pangan di Provinsi Papua (Keratorop et al, 2016), sektor ekonomi unggulan di Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi (Kurniawan, 2016), sektor perekonomian basis di Kabupaten Bogor (Setiyawan, 2019), menentukan sektor unggulan di Kabupaten Cilacap (Rusdarti & Fafurida, 2016), dan komoditas unggulan tanaman pangan di Kabupaten Bantul (Mulyono & Munibah, 2016).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Makna nilai LQ > 1 dan nilai SSA positif adalah bahwa produksi komoditas pada wilayah atau kecamatan tersebut mampu memenuhi kebutuhaan di wilayahnya dan di luar wilayahnya, serta produksi komoditas tersebut selalu mengalami pertumbuhan. (Mulyono & Munibah, 2016a), menggunakan analisis LQ, SSA dan peta pewilayahan komoditas pertanian berdasarkan zona agroekologi untuk menentukan komoditas unggulan sub sektor tanaman pangan. Sedangkan (Sukmawani, Haeruman, Sulistyowati, & Perdana, 2014) menggunakan analisis LQ, analisis berdasarkan kriteria unggul dan analisis daya saing dalam melakukan penelitian model pengembangan komoditas pepaya sebagai komoditas unggulan lokal yang berdaya saing.…”
Section: Metode Penelitianunclassified
“…Through this way, the development of vocational education expertise is more appropriate, so that it has a competitive advantage. There is almost no research that applies this analysis model to measure competitive advantage in education, except for the industrial sector in China (Li et al, 2015), food crop farming in Bantul Indonesia (Mulyono & Munibah, 2016), economy in Jambi Indonesia (Hardiani & Lubis, 2017).…”
Section: Review Of Literaturementioning
confidence: 99%