Pendampingan UMKM Batik Dalam Mengoptimalkan Nilai Tambah UMKM Melalui Pelatihan Pembuatan Motif Batik Khas Purbalingga

Setyorini, Christina Tri; Susilowati, Dewi

doi:10.20884/1.dsc.2019.1.1.2191

Cited by 4 publications

(5 citation statements)

References 0 publications

Supporting

Mentioning

Contrasting

Unclassified

Order By: Relevance

“…The stamp motifs include gedhek'an, bamboo, bamboo leaves, elephant oling, and flowers. This increase is in line with previous activities (Setyorini & Susilowati, 2019), which showed that direct training and practice improved participants' skills. 2019) also support the results of this research in the form of optimal training with a participatory approach through mentoring, which can increase abilities and improve organizational performance.…”

Section: Resultssupporting

confidence: 91%

Innovation In Banyuwangi Papring Batik In Efforts To Boost The Community’s Economy

PARAMITA¹,

RIZAL²,

Sulistyan³

et al. 2022

IJESSS

View full text Add to dashboard Cite

Batik is one of the characteristics of Indonesia as a form of cultural heritage. Batik has developed and has given birth to various types and patterns of batik that are unique to each region. Batik has become the main focus of several researchers in recent years. One area that continues to strive to preserve its regional culture is in Kampoeng Batara, Papring Environment, Banyuwangi. The purpose of this research is to improve the economy of the Papring Banyuwangi environmental community through training and mentoring of typical Batik Papring Banyuwangi. The method used is a qualitative approach. Data were obtained from interviews with 15 trainees. The indicators used are knowledge, understanding, stamping skills, coloring skills, and creativity. The results show that there is an increase in the economy of the Banyuwangi Papring community through training and mentoring of typical Batik Papring Banyuwangi. The high public interest in batik production is indicated by an increase in sales within 1 month of more than 100 pieces. In addition, the form of improving the ability of the community participating in batik training has been achieved from the results of the assessment before and after the training. Efforts to preserve Banyuwangi culture through batik have been achieved and are able to improve the mindset of the community to continue to preserve their culture.

show abstract

Section: Resultssupporting

confidence: 91%

Innovation In Banyuwangi Papring Batik In Efforts To Boost The Community’s Economy

PARAMITA¹,

RIZAL²,

Sulistyan³

et al. 2022

IJESSS

View full text Add to dashboard Cite

show abstract

“…Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan kepada ketua kelompok kerajinan Batik Bogo mengenai hambatan apa saja yang dialami kelompok ini diperoleh hasil bahwa terdapat beberapa kendala salah satunya sektor pemasaran (Lurik et al, n.d.;Setyorini & Susilowati, 2019). Kendala ini dikarenakan kerajinan Batik Bogo kurang variatif motif, sesuai data observasi baru terdapat 2 jenis motif yang diproduksi.…”

Section: Pendahuluanunclassified

Pelatihan Design Motif Batik Berbasis Kearifan Lokal Di Kelompok Batik Bogo Desa Kediren Kecamatan Lembeyan Kabupaten Magetan

Saifulloh

Mumtahana

Astuti

2022

J. Altifani Penelit. Pengabd. k. Masy.

View full text Add to dashboard Cite

Seni batik merupakan warisan budaya lokal yang menyimpan pengetahuan serta kearifan lokal yang tinggi nilainya. Dengan kata lain batik adalah kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi dan sejak lama telah menjadi bagian dari budaya Indonesia. Batik Bogo merupakan salah satu kerajinan batik di desa kedirenan kabupaten magetan jawa timur dengan mengangkat tema motif jagung (Bogo) dengan dihiasi ornament. Jagung merupakan salah satu hasil pertanian utama masyarakat di desa Kediren, yang kemudian diangkat dan dikreasi sedemikian rupa menjadi motif batik. Salah satu permasalahan di kelompok batik Bogo adalah kurang banyaknya variasi design batik yang diproduksi. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah memberikan pelatihan keterampilan inovasi design Batik Bogo yang lebih variatif kepada ibu-ibu di kelompok Batik Bogo dengan tetap mengusung tema motif jagung diharapkan dengan adanya pelatihan dan pendampingan dari perguruan tinggi pada kelompok Batik Bogo dapat menambah variasi design motif batik yang diproduksi dengan tetap melestarikan aset kearifan lokal kerajinan batik di wilayah kabupaten magetan.

show abstract

“…Para pengrajin atau komunitas batik ini harus selalu mengasah kemampuan dalam membuat motif batik yang inovatif agar kualitas batik yang digeluti bisa maksimal dan memiliki daya pikat bagi para konsumen batik (Budi, 2021;Muslim et al, 2017). Masih banyak pengrajin batik yang masih belum terlalu menguasai desain motif khususnya motif khas dari daerah tertentu, seperti yang tejai di beberapa pengrajin batik di Purbalingga (Setyorini & Susilowati, 2019). Selain itu permasalahan yang terjai di lapangan adalah kurangnya pemahaman para pengrajin batik dalam menggunakan pewarna alami seperti yang terja pada Kelompok Batik Tulis dan Showroom (Adawiyah et al, 2019).…”

Section: Pendahuluanunclassified

“…Pelatihan menurut Mangkunegara (2013) merupakan proses pendidikan jangka pendek yang dilakukan secara terorganisir dan sistematis (Prayuda, 2020). Pelatihan-pelatihan ini penting agar para pelaku pengrajin batik mampu meningkatkan kualitas desain batik dan tidak bergantung ke daerah lain dalam berkreasi yang berkaitan dengan motif batik (Setyorini & Susilowati, 2019). Pusat Kajian dan Pengembangan Budaya Panginyongan UIN Prof. K.H.…”

Section: Pendahuluanunclassified

Pelatihan Konsep Desain Motif dan Pewarnaan Sebagai Upaya Peningkatan Kompetensi Pengrajin Batik Tulis Kamandaka

Harimi¹,

Ansori²,

Hermawan³

et al. 2022

abdimas

View full text Add to dashboard Cite

Batik merupakan khazanah budaya khas bangsa Indonesia. Keberadaan batik merupakan salah satu bentuk keberadaan kebudayaan bangsa Indonesia yang beragam. Saat ini batik digunakan sebagai trend pakaian bagi seluruh kalangan. Telah banyak paguyuban atau pengrajin batik untuk memenuhi kebutuhan konsumen, namun belum banyak motif dan desain yang dikembangkan, sehingga dibutuhkan pelatihan yang teus menerus untuk meningkatkan kapasitas para pengrajin batik tersebut. Tujuan agenda pelatihan ini adalah untuk meningkatkan dan mengembangkan kemampuan para pengrajin Batik Tulis Kamandaka desa Tamansari dalam mendesain batik tulis dan mewarnainya dengan baik. Kegiatan ini dilaksanakan dengan tiga metode yaitu persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Persiapan dilakukan untuk mematangkan kegiatan yang diisi dengan pembentukan panitia, rapat koordinasi pembagian tugas, dan studi pendahuluan mengenai kebutuhan pengrajin tersebut. Pelaksanaan kegiatan itu pada hari Sabtu 16 Juli 2022 yang diisi oleh praktisi batik Ahmad Taefur dan Nahdi Duta Ahmad. Kegiatan diisi dengan penyampaian teori dan praktik langsung desain motif dan mewarnai batik tulis oleh peserta. Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan masih diperlukan proses pelatihan yang berkelanjutan bagi para pelaku anggota Batik Tulis Kamandaka desa Tamansari.

show abstract

Pendampingan UMKM Batik Dalam Mengoptimalkan Nilai Tambah UMKM Melalui Pelatihan Pembuatan Motif Batik Khas Purbalingga

Cited by 4 publications

References 0 publications

Innovation In Banyuwangi Papring Batik In Efforts To Boost The Community’s Economy

Innovation In Banyuwangi Papring Batik In Efforts To Boost The Community’s Economy

Pelatihan Design Motif Batik Berbasis Kearifan Lokal Di Kelompok Batik Bogo Desa Kediren Kecamatan Lembeyan Kabupaten Magetan

Pelatihan Konsep Desain Motif dan Pewarnaan Sebagai Upaya Peningkatan Kompetensi Pengrajin Batik Tulis Kamandaka

Contact Info

Product

Resources

About