Staphylococcus aureus merupakan salah satu bakteri yang dapat menyebabkan penyakit infeksi pada kulit, salah satunya adalah penyakit luka bernanah. Lidah buaya (Aloe vera L.) termasuk kedalam famili asphodelaceae yang merupakan salah satu tanaman yang diketahui memiliki senyawa antibakteri. Penelitian dilakukan secara eksperimental. Variabel bebas yaitu konsentrasi daging daun lidah buaya 20%,30% dan 40%. Dan konsentrasi salep daging daun lidah buaya 20%, 30%; dan 40%. Variabel terikat yaitu aktivitas antibakteri sediaan salep daging daun lidah buaya terhadap bakteri staphylococcus aureus pada penyembuhan luka bernanah, dan evaluasi mutu sediaan salep daging daun lidah buaya. Hasil nilai Zone of Inhibition (ZOI) antibakteri daging daun lidah buaya terhadap staphylococcus aureus sebesar 8,1 mm (konsentrasai 20%); 8,5 mm (konsentrasi 30%); dan 10,5 mm (konsentrasi 40%). Nilai ZOI antibakteri salep daging daun lidah buaya terhadap staphylococcus aureus sebesar 10,6 mm (F1 20%); 11,5 mm (F2 30%); dan 12,5 mm (F3 40%). Hasil uji pada luka bernanah pada hewan uji tikus mendapatkan skor penyembuhan sedang pada F1, F2, F3 dan K+ (gentamicin sulfate 0,1%) kuat, sehingga dapat dikatakan bahwa sediaan salep daging daun lidah buaya dapat menghambat pertumbuhan antibakteri pada penyembuhan luka bernanah meskipun dengan kategori sedang dibandingkan dengan Gentamicin salep 0,1% dengan kategori kuat (sensitif).