Pendampingan Dalam Produksi dan Pemasaran Gula Aren Cair di Desa Kekait, Kecamatan Gunungsari Kabupaten Lombok Barat

Abstract

Desa Kekait berada di Kecamatan Gunungsari Kabupaten Lombok Barat Nusa Tenggara Barat. Desa Kekait beragam potensi alam yang dapat dikembangkan sebagai bahan baku idustri rumahtangga, salah satunya adalah tanaman Aren. Aren (Arenga pinnata Merr.) menghasilkan sari nira berwarna coklat kehitaman dan memiliki rasa aroma yang khas tidak seperti gula putih. Selama ini, para pengrajin di Desa Kekait mengolah nira aren menjadi gula aren padat atau berbentuk batok. Oleh sebab itu, kelompok KKN Tematik Desa Kekait 2021/2022 melakukan sosialisasi pengolahan produk turunan gula aren yakni gula aren cair. Kegiatan ini dilaksanakan dengan metode sosialisasi dan pendampingan kepada petani aren dan dan UMKM Maju bersama. Sosialisasi dilakukan untuk memperkenalkan beberapa turunan produk gula aren dan strategi pemasaran produk. Pendampingan dilakukan untuk penguatan keterampilan dan inovasi dalam pengolahan gula aren cair serta memperluas jaringan pemasaran produk. Pada kegiatan ini masyarakat dan mitra bersedia mengembangkan usaha pengolahan gula aren cair sebagai peluang usaha. Diharapkan usaha pengolahan gula aren cair ini dapat berkembang dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Strategi Pengembangan Hulu Hilir Pengolahan Gula Aren Di Desa Agrowisata Kekait

“…Potensi produksi nira yang cukup besar, menjadikan akademisi baik mahasiswa maupun dosen melakukan pemberdayaan masyarakat dalam mengolah aren tersebut seperti yang dilakukan oleh Wirajaya et al, (2022), dimana melakukan pendampingan dalam produksi dan pemasaran gula aren cair di Desa Kekait. Hasil dari kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan para akademisi sudah mampu membuka wawasan bagi petani maupun kelompok usaha terkait diversifikasi produk tanaman aren hingga pemasaran melalui media sosial.…”

Variasi Dimensi Benih Aren (Arenga Pinnata Merr) Dari Tiga Sentra Produksi Aren Di Pulau Lombok

“…Luasnya penyebaran ini membuat aren banyak dimanfaatkan oleh para petani lokal sebagai produk pangan yang bernilai ekonomi. Banyak produk yang dihasilkan dari aren seperti kolang-kaling (Yulendra et al, 2018;Wibowo & Scabra, 2020), tepung pati (Apriliani et al, 2020;Thoriq et al, 2022), minuman tuak manis (Mustamin & Sanderia, 2022), gula aren yang terbuat dari nira (Surya & Scabra, 2020;Webliana & Rini, 2020;Wirajaya et al, 2022;Suardana et al, 2023). Gula aren memiliki keunggulan dari sisi rasa dengan harga yang lebih mahal dibandingkan gula tebu dan gula kelapa (Hidayat & Soimin, 2021;Hidayat & Soimin, 2021).…”