Penarapan Prinsip Syariah Pada Akad Rahn Di Lembaga Pegadaian Syariah

Abstract

Gadai sebagai salah satu kategori dari perjanjian utang-piutang, untuk suatu kepercayaan dari kreditur, maka debitur menggadaikan barangnya sebagai jaminan terhadap utangnya itu. Barang jaminan tetap milik orang yang menggadaikan, namun dikuasai oleh penerma gadai. Mekanisme teknis gadai syariah, maka secara teknis operasional dapat dilakukan oleh suatu lembaga keungan syariah, yaitu pegadaian syariah, baik sebagai lembaga swasta maupun pemerintah. Dalam hal ini penulis bermaksud untuk melakukan analisis penerapan konsep dan prinsip-prinsip syariah yang teraplikasikan pada akad gadai di lembaga pegadaian syariah. Tujuan penelitian ini adalah untuk: pertama, untuk mengetahui konsep gadai dalam literatur fikih klasik; kedua, untuk mengetahui penerapan prinsip syariah pada akad rahn di lembaga pegadaian sayriah. Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis normatif dengan sifat penelitiandeskriptif analisis. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data primer dan sekunder. Penelitian ini digolongkan kepada jenis penelitian kualitiatif.Hasil penelitian menyimpulkan bahwa, pertama, konsep gadai dalam literatur fikih klasik dinamai dengan istilah rahn, landasan yuridis kebasahan transkasi/akad gadai dalam Islam terdapat dalam al-Quran surat al-Baqarah: 283, yang secara eksplisit menerangkan hukum gadai, selain terdapat di dalam al-Quran landasan yuridis keabsakan akad gadai/rahn terdapat di dalam beberapa hadis Nabawi serta konsensu/ijma’ para ulama tenteng hal tersebut; kedua, prinisp-prinsip syariah di diterapkan dalam sistem pegadaian syariah ada 3 (tiga) prinsip, yaitu: prinsip tauhid, prinsip tolong-menolong (ta’awun) dan prinsip bisnis (tijariah).

Analisis Minat Masyarakat dan Pendapatan Masyarakat terhadap Pegadaian Syariah

“…Pegadain syariah yang menganut akad Rahn dimana calon nasabah akan memberikan jaminan atau harta bergerak kemudian pihak pegadain akan menyimpan dan menjaga ditempat yang sudah disiapkan oleh pihak pegadain. Pada dasarnya seseorang yang memiliki pendapatan yang lebih tinggi cenderung memiliki pendidikan atau pemahaman yang luas yang lebih memahami mengenai prinsip syariah dan meningkatkan pemahaman mengenai prinsip syariah dan memperoleh manfaat dari pegadaian syariah, Akad Rahn yang merupakan prinsip pegadain dimana dilakukan atas pinjaman yang diberikan oleh pihak gadai untuk menyebarkan berkah kepada nasabah (Maman Surahman, 2017). Selain itu masyarakat yang mempunyai penghasilan yang lebih tinggi,cenderung memiliki tingkat kepercayaan kepada pihak lembaga syariah untuk mengikuti sebagai bagian dari pengguna layanan syariah.…”

Penerapan Manajemen Risiko Pembiayaan Pada Perusahaan Fintech Pegadaian Syari’ah

“…Kata ar-Rahn berasal dari bahasa Arab " ‫رهنا‬ -‫يرهن‬ -‫رهن‬ " yang berarti menetapkan sesuatu. Gadai (rahn) secara bahasa artinya ats-Tsubuut dan ad-Dawaam (tetap dan kekal), dikatakan maaun raahinun (air yang diam, menggenang tidak mengalir), atau ada kalanya berarti al-Habsu dan Luzuum (menahan) (Surahman, 2017).…”

The Performance of Sharia Financing Amid the COVID-19 Pandemic in Indonesia

“…BMT as the owner of the funds provides leeway for time and the number of installments according to the remaining obligations of the customer as the recipient of the funds. This settlement will not end in court trial if the customer responds properly to the solution provided by the BMT [25]. so that non-litigation employing mediation is carried out on customer default settlement.…”