Penanggulangan Kemiskinan Melalui Pusat Kesejahteraan Sosial

Abstract

Pemerintahan desa/kelurahan mempunyai peran strategis dalam penanggulangan kemiskinan. Kajian melalui studi pustaka, tulisan ini mengungkapkan penanggulangan kemiskinan melalui Pusat Kesejahteraan Sosial (Puskesos). Secara khusus kajian ini bertujuan untuk memberikan informasi tentang: kemiskinan dalam perspektif pekerjaan sosial, situasi kemiskinan di Indonesia, upaya yang telah dilakukan pemerintah dalam menanggulangi kemiskinan, penanggulangan kemiskinan melalui Puskesos. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2011 tentang Penanganan Fakir Miskin pada ketentuan umum, definisi Fakir Miskin adalah orang yang sama sekali tidak mempunyai sumber mata pencaharian dan/atau mempunyai sumber mata pencaharian tetapi tidak mempunyai kemampuan memenuhi kebutuhan dasar yang layak bagi kehidupan dirinya dan/atau keluarganya. Penanganan fakir miskin adalah upaya yang terarah, terpadu, dan berkelanjutan yang dilakukan Pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat dalam bentuk kebijakan, program dan kegiatan pemberdayaan, pendampingan, serta fasilitasi untuk memenuhi kebutuhan dasar setiap warga negara. Salah satu bentuk dari mengoptimalkan partisipasi masyarakat dan menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan dan berkelanjutan dengan turut sertanya peran masyarakat dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial melalui Pusat Kesejahteraan Sosial (Puskesos) di desa/ kelurahan. Puskesos berkedudukan sebagai lini terdepan yang bergerak di bidang pelayanan sosial secara langsung, yaitu aksesbilitas layanan sosial, pelayanan sosial untuk rujukan, pelayanan sosial untuk advokasi, serta penyedia data dan informasi.

The Integrated Social Protection for the Poor in an Autonomous Regency of West Java Indonesia

“…Services The SLRT and Puskesos programs are carried out in an integrated manner with a one-location service model, the integration of various institutions and service programs, intervention planning using a case management approach and the existence of integrated information and data systems between regions and the center. Integrated service activities can increase the effectiveness of services to beneficiaries, the efficiency of coordination and communication between service providers, as well as, minimizing the duplication of interventions towards beneficiaries (Ragan, 2003;Munday, 2007;Krigel et al, 2019;Barientos, 2011;Setiawan, 2017;Fevola, 2006). The services provided by the SLRT program can improve the quality of social protection services for the poor.…”

Strategi Bertahan Hidup Keluarga Miskin di Tepi Rel Kereta Api Sekitar Stasiun Pasar Senen

“…Kata "kemiskinan" berasal dari kata "miskin" yang berarti tidak berharta benda serta serba kekurangan (Ferezegia, 2018). Menurut Charles Booth dan Seebohm Rownee, kemiskinan dapat diartikan sebagai kondisi di mana kurang cukupnya uang untuk memenuhi kebutuhan fisik yang mendasar (Setiawan, 2017). Kemiskinan juga dapat diartikan sebagai seseorang atau sekelompok orang yang tidak bisa memenuhi hak-haknya yang dasar dalam mendapatkan kehidupan yang layak dan bermartabat.…”

Efektivitas Program Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial (SIKS-Ng) dalam Mendukung Program SLRT dan Puskesos Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Selatan

“…Selanjutnya penurunan ini ternyata sejalan dengan dimulainya pelaksanaan program Sistem Pelayanan Rujukan Terpadu (SLRT) yaitu pada awal tahun 2017, dimana program ini merupakan salah satu bentuk program perlindungan sosial atau khususnya program perlindungan sosial terpadu (Muhtar, 2017). Perlindungan sosial merupakan seperangkat kebijakan dan program yang ditujukan untuk menanggulangi kemiskinan melalui peningkatan kapasitas masyarakat, perlindungan sosial dapat dikatakan sebagai upaya pengentasan kemiskinan, tanpa adanya upaya penanggulangan kemiskinan maka penyelesaian pengentasan kemiskinan akan sulit tercapai (Setiawan, 2017).…”