2022
DOI: 10.29244/avl.6.4.65-66
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Penanganan skabies pada kucing di Yourdaily Petshop and Vet Jakarta Timur

Abstract: Skabies merupakan penyakit sistem integumen pada kucing yang disebabkan oleh tungau Sarcoptes scabiei maupun Noroedres cati. Tungau masuk jaringan kulit dengan menembus lapisan epidermis, kemudian membuat terowongan sebagai tempat untuk bersarang dan bertelur. Aktivitas mekanis dan enzimatis tungau didalam lapisan epidermis menimbulkan reaksi alergi dan gejala klinis berupa pruritus, alopesia, papula, hyperkeratosis dan krusta pada hewan. Studi kasus ini melaporkan tampilan gejala klinis, pemeriksaan penunjang… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2024
2024
2024
2024

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(1 citation statement)
references
References 4 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Sedangkan untuk scabiosis diberikan Injeksi Ivermectin 1% dengan dosis 0,2 mg/kg BB s.c (Kepromec®, Kepro, Netherlands) sebagai antiparasit Notoedres cati dan Otodectes cynotis pengulangan setiap 14 hari. Injeksi Diphenhydramine HCL (Vetadryl®, Sanbe, Indonesia) yang diberikan yaitu 1 mg/kg BB i.m (Ramsey 2014), lalu maintenance oral dengan Chlorpheniramine maleat (4 mg/kg q12 jam) selama 5 hari guna mengurangi pruritus dan mengimbangi kerja Ivermectin yang lambat dalam proses pengobatan (Dewi, 2022). Pada Otitis ekterna diberikan obat tetes Vetotic ear drops 10 ml satu tetes 2 kali sehari selama 5 hari pada kedua telinga selain sebagai obat antiparasit, terdapat kandungan antibiotik topikal kloramfenikol untuk mencegah infeksi bakteri (Wulandari, 2016).…”
Section: Terapiunclassified
“…Sedangkan untuk scabiosis diberikan Injeksi Ivermectin 1% dengan dosis 0,2 mg/kg BB s.c (Kepromec®, Kepro, Netherlands) sebagai antiparasit Notoedres cati dan Otodectes cynotis pengulangan setiap 14 hari. Injeksi Diphenhydramine HCL (Vetadryl®, Sanbe, Indonesia) yang diberikan yaitu 1 mg/kg BB i.m (Ramsey 2014), lalu maintenance oral dengan Chlorpheniramine maleat (4 mg/kg q12 jam) selama 5 hari guna mengurangi pruritus dan mengimbangi kerja Ivermectin yang lambat dalam proses pengobatan (Dewi, 2022). Pada Otitis ekterna diberikan obat tetes Vetotic ear drops 10 ml satu tetes 2 kali sehari selama 5 hari pada kedua telinga selain sebagai obat antiparasit, terdapat kandungan antibiotik topikal kloramfenikol untuk mencegah infeksi bakteri (Wulandari, 2016).…”
Section: Terapiunclassified