2016
DOI: 10.33096/jffi.v3i1.172
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Pemeriksaan Kandungan Bahan Kimia Obat (Bko) Prednison Pada Beberapa Sediaan Jamu Rematik

Abstract: A study of identification and assay of prednisone in rheumatic jamu. The aim of this study to identify the presence of Chemicals Drug (CD) in containing prednisone in rheumatic jamu with TLC-densitometry method. Samples extracted with Mesceration method using etanol 96% solvent by sonicator. Qualitative analysis using thin layer chromatography (TLC) with a mobile phase of chloroform : ethyl acetate (1 : 9) indicates that the sample A containing Prednison. Quantitative analysis using a TLC-densitometry at a max… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
4
1

Citation Types

0
2
0
6

Year Published

2018
2018
2024
2024

Publication Types

Select...
5
1

Relationship

0
6

Authors

Journals

citations
Cited by 10 publications
(8 citation statements)
references
References 1 publication
0
2
0
6
Order By: Relevance
“…Saat ini di pasaran terdapat beberapa jamu yang ditemukan mengandung Bahan Kimia Obat (BKO). Sebuah penelitian oleh (Wirastuti et al, 2016) menunjukkan bahwa dari lima sampel jamu rematik yang diteliti, terdapat satu sampel jamu yang mengandung prednison. Penelitian lain yang dilakukan oleh (Rahmadani & Alawiyah, 2021) (Wirastuti et al, 2016).…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Saat ini di pasaran terdapat beberapa jamu yang ditemukan mengandung Bahan Kimia Obat (BKO). Sebuah penelitian oleh (Wirastuti et al, 2016) menunjukkan bahwa dari lima sampel jamu rematik yang diteliti, terdapat satu sampel jamu yang mengandung prednison. Penelitian lain yang dilakukan oleh (Rahmadani & Alawiyah, 2021) (Wirastuti et al, 2016).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Sebuah penelitian oleh (Wirastuti et al, 2016) menunjukkan bahwa dari lima sampel jamu rematik yang diteliti, terdapat satu sampel jamu yang mengandung prednison. Penelitian lain yang dilakukan oleh (Rahmadani & Alawiyah, 2021) (Wirastuti et al, 2016). Oleh karena itu, masyarakat harus lebih waspada dalam memilih jamu sebagai obat tradisional untuk dikonsumsi.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Adanya BKO (Bahan Kimia Obat) dalam jamu kemungkinan disebabkan kurangnya pengetahuan produsen akan bahaya campuran BKO dalam jamu dan bahayanya apabila dikonsumsi secara tidak terkontrol. Motif lain produsen menambahkan BKO yaitu semata-mata untuk meningkatkan nilai jual produknya dan meraup keuntungan yang besar, karena sebagian besar konsumen menyukai produk jamu yang memiliki efek farmakologis cepat pada tubuh (Wirastuti, Dahlia and Najib, 2016) Larangan pembuatan jamu mengandung BKO telah diatur dalam PERMENKES Nomor 007 tahun 2012 mengenai registrasi obat tradisional dan peraturan Badan pengawasan obat dan makanan pada no.HK.00.05.41.1384 tahun 2005 dijelaskan bahwa obat tradisional tidak boleh mengandung BKO yaitu bahan kimia hasil isolasi atau sintetik berkhasiat obat. Menurut siaran public warning pada situs resmi website BPOM, bahwa penggunaan BKO pada jamu dapat menimbulkan efek berbahaya karena pengkonsumsian jamu relatif lama.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…In recent years there has been an increase in evidence-based research surrounding jamu, scientifically proving some of its potential as a true medicine (see Table 5) and lifting it to daily modern clinical practice 25 . With its popularity and the fact that it can be sold on the self, several jamu manufacturers have added corticosteroids in their product, improving its potency and potentially increasing the chance of steroid overdose (Cushing syndrome, and ironically bone loss and osteporosis) 26,27 . It should be noted that often, jamu are not covered by the BPJS, but it is still affordable compared to modern medicines.…”
Section: Treatment For Mobility Health Problemsmentioning
confidence: 99%