Pemenuhan Kebutuhan Spiritual untuk Menurunkan Tingkat Stress pada Narapidana Perempuan

Abstract

Stres adalah suatu kondisi yang disebabkan oleh pikiran, emosi dan spiritual dan menempati peringkat ke-4 di dunia. Saat mengalami stres perlu adanya kekuatan spiritual untuk membantu seseorang kearah penyembuhan. Memiliki spiritual yang baik dapat membantu individu untuk lebih sabar, perasaan hati tenang, damai dan lebih mudah untuk ikhlas saat menghadapi suatu masalah. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan antara pemenuhan kebutuhan spiritual dengan tingkat stres narapidana di Lapas Perempuan Kelas IIA Samarinda. Metode dalam penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional dan menggunakan teknik simple random sampling dengan sampel sebanyak 180 orang. Instrumen dalam penelitian ini berupa kuesioner dan analisis bivariat yang digunakan yaitu chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebutuhan spiritual narapidana terpenuhi dan tingkat stres narapidana berada pada tingkat yang normal. Hasil uji analisis menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara hubungan pemenuhan kebutuhan spiritual dengan tingkat stres pada narapidana di Lapas Perempuan Kelas IIA Samarinda (pv = 0,026).

Noise Causes Work Stress in Traditional Boat Workers

“…Work stress is tension or emotional pressure experienced by a person who is confronted with overwhelming expectations (Zelviana and Febriyanto, 2019). Stress is a condition induced by a person's ideas, emotions, and spiritual experiences (Kurniasari, Mustikarani and Ghozali, 2021). According to Ratnaningtyas et al (2021), tension leads to uncomfortable conditions, difficulty concentrating, anxiety, and restlessness, which impact a person's cognitive, spiritual, and physical aspects, such as shaking, weakness, and others.…”

Peran Layanan Bimbingan Individu Dalam Mengurangi Tekanan Mental Narapidana Perempuan Di Lembaga Pemasyarakatan

“…Berbagai penelitian yang sudah dilakukan, beberapa penelitian mengenai stres terhadap narapidana perempuan sudah dilakukan di beberapa ibu kota, seperti di Samarinda (Kurniasari et al, 2021) dan Sulawesi Tenggara (Kendari) (Elpinar et al, 2019) pada penelitian tersebut tampaknya lebih banyak narapidana mengalami tingkat stress, dengan kondisi tingkat stress narapidana mencapai 70,6% sehingga masih banyak narapidana perempuan yang mengalami stress selama menjalani proses masa tahanan. Di lembaga pemasyarakatan kelas IIA Rantau Prapat ini juga menerapkan bimbingan individu yang diberikan kepada narapidan perempuan, bimbingan yang dilakukan sudah sesuai dengan bimbingan yang berlaku di lapas dan sudah mencapai sasaran yang diinginkan yaitu, narapidana yang mendapatkan bimbingan dapat mengurangi tekanan mental, menerapkan berbagai bentuk usaha yang dilakukan dalam mengurangi tekanan mental narapidana perempuan serta keberhasilan layanan bimbingan individu pada narapidana perempuan yang mengalami tekanan mental.…”

Financial Distress Pada Sektor Bank Campuran Di Indonesia Dengan Rasio Camel Sebagai Alat Ukur. Periode Studi 2014 – 2019.

“…Pada 2008, kondisi Century semakin parah akibat kesalahan investasi. (Kurniasari & Ghozali, 2013). Hal ini memicu kekhawatiran bahwa kegagalan bank tunggal dapat menyebabkan kegagalan sistem secara keseluruhan namun tentunya setiap jenis bank memiliki peran yang berbeda dalam menjalankan setiap aktivitas usahanya.…”

“…terhadap kebangkrutan. Sedangkan penelitian (Kurniasari & Ghozali, 2013) menunjukkan bahwa rasio kecukupan modal mempunyai signifikansi positif yang signifikan, ROE memiliki pengaruh negatif yang signifikan, kredit bermasalah memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap kebangkrutan. Adapun penelitian (Mulyaningrum, 2008) memberikan hasil kredit bermasalah tidak berdampak signifikan, ROE tidak signifikan, ), rasio NIM memiliki pengaruh negatif yang signifikan, BOPO negatif signifikan LDR signifikan negative terhadap kebangkrutan.…”