Abstract:Pembuatan prototipe alat pemberi pakan kucing otomatis membantu menyelesaikan permasalahan masyarakat yang memiliki tingkat kesibukan yang tinggi untuk memberi makan kucing peliharaan. Alat ini diatur sedemikian rupa sehingga pakan akan jatuh ke dalam piring pakan dengan berat 50 gram pada 2 waktu yang telah diatur dan akan memberikan informasi berupa SMS bahwa pakan tersbeut berhasil. Alat ini juga akan memberikan informasi berupa SMS jika pakan kucing tersebut gagal keluar dan akan memberi informasi pakan te… Show more
“…Sistem pemberi pakan kucing secara otomatis telah dikembangkan dengan menggunakan mikrokontroller [2], [3], [4], [5] sehingga pemberian makan kucing bisa terjadwal secara otomatis dan sistem akan membuka katup secara otomatis untuk mengeluarkan pakan ketika kucing tersebut mendekati wadah pakan tersebut.…”
Tingkat mobilitas manusia semakin tinggi. Semakin padatnya aktifitas masyarakat membuat masyarakat mencari kemudahan demi melancarkan pekerjaannya termasuk dalam hal memelihara hewan peliharaan seperti kucing. Penerapan teknologi otomatisasi mungkin dapat menjadi salah satu alternatif untuk mengatasi permasalahan pada tentang pemberian makan hewan peliharaan diatas. Otomatisasi pemberian makanan pada kucing dilakukan dengan memanfaatkan Internet of Things (IoT) sebagai penghubung antara aplikasi pemberian pakan kucing pada handphone pemilik peliharaan dengan NodeMCU ESP8266, dengan mengatur jam makan dan usia kucing, maka pemilik akan dapat memberi makan kucingnya secara otomatis dan me-monitoring jumlah makanan yang tersisa serta pendeteksian pergerakan kucing di sekitar wadah makan. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa terdapat selisih rata-rata 1,2 gram pada jumlah makanan yang terbaca oleh sensor loadcell dibandingkan dengan nilai yang dibaca oleh timbangan digital. Selisih nilai atau error yang terjadi dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti kecepatan penutupan katup makanan, lama pembacaan sensor loadcell, dan sebagainya.
“…Sistem pemberi pakan kucing secara otomatis telah dikembangkan dengan menggunakan mikrokontroller [2], [3], [4], [5] sehingga pemberian makan kucing bisa terjadwal secara otomatis dan sistem akan membuka katup secara otomatis untuk mengeluarkan pakan ketika kucing tersebut mendekati wadah pakan tersebut.…”
Tingkat mobilitas manusia semakin tinggi. Semakin padatnya aktifitas masyarakat membuat masyarakat mencari kemudahan demi melancarkan pekerjaannya termasuk dalam hal memelihara hewan peliharaan seperti kucing. Penerapan teknologi otomatisasi mungkin dapat menjadi salah satu alternatif untuk mengatasi permasalahan pada tentang pemberian makan hewan peliharaan diatas. Otomatisasi pemberian makanan pada kucing dilakukan dengan memanfaatkan Internet of Things (IoT) sebagai penghubung antara aplikasi pemberian pakan kucing pada handphone pemilik peliharaan dengan NodeMCU ESP8266, dengan mengatur jam makan dan usia kucing, maka pemilik akan dapat memberi makan kucingnya secara otomatis dan me-monitoring jumlah makanan yang tersisa serta pendeteksian pergerakan kucing di sekitar wadah makan. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa terdapat selisih rata-rata 1,2 gram pada jumlah makanan yang terbaca oleh sensor loadcell dibandingkan dengan nilai yang dibaca oleh timbangan digital. Selisih nilai atau error yang terjadi dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti kecepatan penutupan katup makanan, lama pembacaan sensor loadcell, dan sebagainya.
“…Another research was carried out by (Zulkarnain & Rosyada, 2019), building a prototype of an automatic cat feeder using Arduino Nano which works at a voltage level of 5V as a controller. Ultrasonic sensors are used to determine the cat's feed supply in the feed supply area, and a servo motor moves the bottom cover of the feed preparation area.…”
Food is necessary to support daily life and in pets like cats. Pet feeders are usually carried out routinely by pet owners by taking the time to stay at home and feed the pets. With activities requiring animal owners to be outside the home for long periods, it is necessary to design a prototype that can automatically assist the process of providing food, especially dry food, to pets. So pet feeders can be carried out even though the owner is not at home and does not have spare time. The system was built using the C language related to the Code Vision tools that support the hex file compiler into the microcontroller. The research method used is the experimental method, namely conducting trials (trial and error) directly on the research object and the comparative testing method for testing the built system. The auto pet feeder prototype uses the ATMega8535 IC by utilizing a PIR (Passive InfraRed) sensor to detect movement around the animal bowl. The PIR sensor detects well as expected, and it has an effective detection range of up to 5 meters. Not only detects humans, but the PIR sensor can also detect other living things. The PIR sensor will send a signal to the microcontroller to open the valve from the food measuring station, which is driven by a DC motor based on the detected motion to drop food into the animal's bowl. PhotoDioda controls the amount of food falling into the animal's bowl. The test results of this tool show that at a distance of 0–6 meters, the PIR sensor can provide feedback or detect animal movements well.
“…Alasan utama adalah kedekatan bahasa C dengan mesin. Selain itu juga, bahasa C sangat fleksibel dan dapat di implementasikan hampir disemua perangkat [14].…”
Section: Bahasa Cunclassified
“…Tata letak mikrokontroler ini didasarkan pada desain hardware Arduino standar dengan proporsi yang sama dengan Arduino Leonardo dan Arduino Uno. Mikrokontroler ini kompatibel dengan beragam Arduino Shield[14].…”
Manusia memiliki hobi atau kegemaran yang berbeda, salah satunya adalah memelihara hewan seperti kelinci, burung, kucing, marmut, dan anjing. Dalam memelihara hewan, terdapat banyak pertimbangan yang harus dipikirkan oleh pemelihara hewan, salah satunya adalah kandang hewan yang harus disediakan dan dirawat. Kondisi kandang seperti suhu dan kelembaban udara merupakan hal yang perlu diperhatikan karena berdampak langsung pada kesehatan hewan peliharaan. Selain itu, pemberian pakan pada hewan peliharaan yang tidak teratur juga akan berdampak pada kesehatan dan perkembangan hewan. Suhu dan kelembaban pada kandang juga memerlukan pengawasan secara cepat, karena mudah sekali mengalami perubahan, fokus utama dari pemeliharaan hewan terletak pada pemberian makan dan minumnnya, karena hewan juga sangat memerlukan nutrisi untuk mempertahankan hidup. Pemberian makan dan minum pada hewan juga cukup penting bagi pemilik hewan, karena dapat mengurangi kecemasan akan kondisi hewan peliharaan tersebut. Salah satu inovasi teknologi yang dapat diterapkan untuk mengawasi suhu, kelembaban udara, serta memberikan pakan hewan secara teratur adalah teknologi Internet of Things(IoT). Pada penulisan ini, penulis merancang sebuah sistem berbasis Internet of Things (IoT) yang mampu melakukan monitoring suhu dan kelembaban udara pada kandang, serta melakukan penjadwalan pakan secara otomatis dan realtime dengan menggunakan mikrokontroler Wemos D1, serta dapat dikontrol langsung menggunakan aplikasi android dengan menggunakan platform IoT Antares sebagai perantara pertukaran data.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.