Prevalensi stunting cukup tinggi di Indonesia sehingga membutuhkan peran seluruh lintas sektor. Salah satu penyebab terjadinya stunting adalah pemberian MP-ASI yang kurang optimal dan tidak benar akibat kurangnya informasi dan pengetahuan terkait hal tersebut. Kader posyandu yang merupakan ujung tombak keesehatan di masyarakat memiliki peran yang sangat strategis sebagai educator bagi ibu. Para kader perlu diberdayakan untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat tentang pemberian MP-ASI sebagai langkah mencegah dan mendeteksi stunting. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh pelatihan kader tentang pemberian MP-ASI terhadap pengetahuan dan sikap dalam pemberian MP-ASI. Desain penelitian adalah quasi eksperimen dengan populasi penelitian ini adalah seluruh kader Posyandu di Kota Kendari. Sampel penelitian berjumlah 92 orang terdiri atas kelompok intervensi 46 orang dan Kontrol 46 orang. Penelitian dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Abeli, Puskesmas Mokoau, Puskesmas Nambo dan Puskesmas Poasia. Analisis data menggunakan uji Wilcoxon dan uji Mann Whitney dengan menggunakan software STATA. Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan nilai pengetahuan dan sikap kelompok intervensi sebelum dan setelah diberikan pelatihan (p=0,000), ada perbedaan skor pengetahuan dan sikap antara kedua kelompok (p=0,000). Penelitian memperlihatkan terdapat pengaruh pelatihan kader tentang pemberian MP-ASI terhadap pengetahuan dan sikap kader terhadap pemberian MP-ASI.