Pemberdayaan Warga Sekolah dan Orangtua Murid Dalam Manajemen Pengembangan Kurikulum Di Sekolah Dasar

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui (1) pemberdayaan warga sekolah dan orangtua dalam perencanaan; (2) pengorganisasian; (3) pelaksanaan; (4) pengawasan;(5) faktor-faktor penghambat dan pendukung. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dan dilaksanakan di SD 1 Pedes. Sumber data mencakup kepala sekolah, guru, karyawan, murid dan orangtua murid. Teknik pengumpulan data meliputi wawancara, observasi, dan dokumentasi. Keabsahan data menggunakan triangulasi sumber, teknik dan waktu. Teknik analisis data dengan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Secara umum hasil penelitian ini adalah pemberdayaan warga sekolah dan orangtua murid dalam: (1) perencanaan sangat baik yaitu menetapkan tujuan dan target, analisis kebutuhan, strategi pelatihan, sumberdaya, indikator keberhasilan, dan evaluasi; (2) pengorganisasian sangat baik yaitu ada pembagian pekerjaan, tanggung jawab dan wewenang, penetapan susunan organisasi dan pembagian tugas; (3) pelaksanaan sangat baik, yaitu penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran, penjabaran materi, strategi dan metode, penyediaan sumber, alat, sarana, penilaian, setting lingkungan dan pemanfaatan sumberdaya; (4) evaluasi sangat baik yaitu bersifat objektif, komprehensif, kooperatif, efisiensi, relevensi, berkesinambungan, bertanggung jawab, memenuhi kelayakan dan diarahkan pada tujuan; (5) faktor penghambat adalah kurangnya kesadaran guru, orangtua murid sebagian besar adalah buruh sehingga kurang memberikan ide dan gagasan, sedangkan faktor pendukungnya adalah sarana dan prasarana lengkap, orangtua murid sangat mendukung.

Aspek Agama, Sosial dan Budaya dalam Kurikulum Pendidikan dan Pembelajaran Seni Budaya Keagamaan Hindu yang Berkearifan Lokal

“…Untuk menekankan pentingnya aspek-aspek tersebut dalam pengembangan kurikulum pendidikan seni dan budaya, maka terdapat beberapa analisis pustaka yang relevan terkait permasalahan tersebut. Nurrohmah (2018) menjelaskan bahwa salah satu fungsi dalam pengembangan kurikulum pada satuan pendidikan adalah peningkatan karakter bagi peserta didik, karena kurikulum tidak hanya berbicara mengenai materi apa yang harus diberikan, namun ada tatanan nilai yang wajib diintegrasikan bagi penguatan karakter (Nurrohmah, 2018). Hal ini menjadi suatu gambaran bahwa kurikulum dalam proses pendidikan, bukan hanya sekedar sistem pembelajaran yang memberikan pengetahuan bagi siswa, namun pengembangan kurikulum menjadi ruang untuk penguatan sikap-sikap melalui integrasi nilai karakter bagi siswa, sehingga kurikulum bukan hanya berbicara mengenai materi saja, namun ada internalisasi nilai karakter untuk membentuk sikap dan perilaku peserta didik, sehingga peserta didik bukan hanya menjadikan siswa yang pintar, namun juga menjadi siswa yang berkarakter.…”