Pemberdayaan Masyarakat sebagai Strategi Resolusi Konflik Sosial

Widhagdha, Miftah Faridl; Hidayat, Rahmad

doi:10.37064/jpm.v8i1.7139

Cited by 11 publications

(17 citation statements)

References 0 publications

Supporting

Mentioning

Contrasting

Unclassified

Order By: Relevance

“…In line with research by Tauhid et al (2021), that preconditions are the responsibility of all stakeholders in the success of the program. Widhagdha and Hidayat (2020), state that trust is important in a group, organization or community to create successful activities. Building the trust of all parties is a foundation in working relationships (Nawawi, 2012).…”

Section: B Social Engineering Of Rhl Implementationmentioning

confidence: 99%

Social Engineering in the Implementation of Forest and Land Rehabilitation in Girimulyo Village, Lampung Province

Gunawan,

Febryano,

Bantara

et al. 2024

JBL

View full text Add to dashboard Cite

Social engineering in conflict-affected communities is critical to the success of forest and land rehabilitation. The purpose of this study is to describe social engineering in the implementation of RHL based on local superior plants. Data collection was carried out by observation, interviews and documentation studies. The collected data were analyzed descriptively to explain social engineering in the implementation of forest rehabilitation. The results of this study show that social engineering is carried out using the principles of collaborative management and listening to what the community wants (bottom up). Coordination between relevant stakeholders needs to be improved in order to avoid differences of opinion in the implementation of activities and the need to increase the human resources of the Agro Mulyo Lestari Forest Farmer Group in order to facilitate the administrative process of managing the administration.

show abstract

Section: B Social Engineering Of Rhl Implementationmentioning

confidence: 99%

Social Engineering in the Implementation of Forest and Land Rehabilitation in Girimulyo Village, Lampung Province

Gunawan,

Febryano,

Bantara

et al. 2024

JBL

View full text Add to dashboard Cite

show abstract

“…Konsep pemberdayaan ini tidak akan terlepas dari kata daya (kekuatan). Baik berdaya secara fisik, pemikiran, sosial, ekonomi dan lainnya (Handono, et al, 2020).…”

Section: Landasan Teoritisunclassified

“…Dalam Williams (1998), pemberdayaan hakikatnya ialah tentang memberi kepada masyarakat mengenai kebutuhan dalam kebebasan unuk bertindak secara optimal, yang fokus pada cara dalam rangka mengatur dan melakukan sesuai tujuan. Dalam hal ini, dimaksudkan sebagai proses yanag membantu masyarakat dalam meningkatkan hubungan peran dan kontribusi serta mengambil solusi dari masalah yang dihadapi (Handono, et al, 2020).…”

Section: Landasan Teoritisunclassified

“…Menurut Vitalaya (2000), pemberdayaan masyarakat ialah proses pengembangan berbagai penguasaan dalam sumber daya manusia, sarana prasarana dan faktor lainnya termsuk didalamnya pengembangan 3P (pendampingan, penyuluhan dan pelayanan). "Pendampinga" ialah keikut sertaan denga masyarakat; "Penyuluhan" adalah proses penerangan kepada masyarakat, dan "Pelayanan" diartikan sebagai fungsi pengendali berbagai aset fisik dan nonfiisik yang diperlukan oleh masyarakat (Handono, et al, 2020).…”

Section: Landasan Teoritisunclassified

See 1 more Smart Citation

Pemberdayaan Masyarakat melalui Peran UKM Batik Canting Bekasi

Imamilkhoir,

RS,

Herdiana

2023

Tamkin: Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam

View full text Add to dashboard Cite

This study aims to analyze the efforts of community economic empowerment, the implementation process to the results of community economic empowerment carried out by the Batik Canting Bekasi SMEs. This study used a descriptive method, while the approach used in this study was a phenomenological approach. The author borrows the theory of empowerment according to Eddy which states that empowerment is an effort to develop community potential into real action. The results showed that community economic empowerment carried out by batik canting SMEs was through a batik training program about batik and its characteristics, a system of providing insightful knowledge and batik material. The process of implementing the training goes through the planning stage, the implementation stage to the monitoring and evaluation stage. The results of the empowerment can increase the insight and skills of the community, the emergence of member participation in empowerment activities and improve the community's economy.

show abstract

“…Pertamina (Persero) Refinery Unit (RU) II Sungai Pakning. Dalam Jurnal Widhaghda & Hidayat, sebagai salah satu perusahaan yang berada di wilayah Provinsi Riau dan perusahaan BUMN besar di Indonesia yang menerapkan program Corporate Social Responsibility (CSR) sejak tahun 1993, Pertamina ikut andil dalam upaya penanganan bencana kebakaran lahan dan hutan melalui program CSR (Widhagdha & Hidayat, 2020). Menurut Mardikanto, CSR di definisikan sebagai komitmen bisnis untuk berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi yang berkelanjutan, bekerja dengan karyawan, keluarga mereka dan masyarakat lokal (Mardikanto, 2014).…”

unclassified

Komunikasi Lingkungan: Upaya Mewujudkan Arboretum Gambut Sebagai Ekowisata Di Kabupaten Bengkalis

Primananda

Moekahar

Hardianti³

2022

Jurnal Ilmiah Fakultas Ilmu Komunikasi

View full text Add to dashboard Cite

Arboretum Gambut merupakan salah satu PT. Pertamina RU II, Sungai Pakning yang dikelola oleh kelompok masyarakat Kampung Jawa. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh ditemukannya lahan yang terselamatkan dari kebakaran lahan gambut di sekitar Kampung Jawa pada tahun 2013-2015. Pada dasarnya masyarakat Kampung Jawa adalah masyarakat yang berpendidikan rendah dan kurang memiliki kesadaran masyarakat akan kelestarian lingkungan sebagai kawasan eduwisata. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi kegiatan CSR dari PT. Pertamina RU II Sungai Pakning dalam membangun partisipasi masyarakat untuk mewujudkan Arboretum Gambut Marsawa sebagai ekowisata di Kabupaten Bengkalis dalam perspektif komunikasi lingkungan. Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Subyek penelitian ditentukan berdasarkan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa komunikasi lingkungan yang dilakukan PT Pertamina dalam program CSR dalam mewujudkan Arboretum Gambut sebagai ekowisata dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu penilaian, perencanaan, produksi, tindakan dan refleksi. Partisipasi masyarakat dalam mewujudkan Arboretum Gambut sebagai ekowisata di Kabupaten Bengkalis sudah efektif, hal ini terlihat dari keterlibatan masyarakat secara sukarela dalam program-program yang mengarah pada perubahan sosial. Keempat tahapan tersebut adalah upaya edukasi, solusi komprehensif dalam mewujudkan Arboretrum Gambut sebagai Ekowisata di Kabupaten Bengkalis.

show abstract

Pemberdayaan Masyarakat sebagai Strategi Resolusi Konflik Sosial

Cited by 11 publications

References 0 publications

Social Engineering in the Implementation of Forest and Land Rehabilitation in Girimulyo Village, Lampung Province

Social Engineering in the Implementation of Forest and Land Rehabilitation in Girimulyo Village, Lampung Province

Pemberdayaan Masyarakat melalui Peran UKM Batik Canting Bekasi

Komunikasi Lingkungan: Upaya Mewujudkan Arboretum Gambut Sebagai Ekowisata Di Kabupaten Bengkalis

Contact Info

Product

Resources

About