Pemberdayaan Masyarakat Melalui Tanaman Obat Keluarga (Toga) Dan Pembuatan Apotek Hidup Di Desa Makmur, Kabupaten Aceh Tengah, Aceh

Abstract

Tujuan kegiatan ini adalah masyarakat Desa Makmur memanfaatkan tanaman herba menjadi obat-obatan yang lebih alami. Metode pengabdian yang digunakan yaitu dengan melakukan studi kasus dan partisipatif. Tahapan kegiatan dimulai dengan melakukan sosialisasi terlebih dahulu kepada masyarakat Desa Makmur mengenai jenis tanaman herba yang dapat dijadikan budidaya toga dan demo pengolahan tanaman obat dilanjutkan dengan tahap pembuatan apotek hidup. Tanaman yang dibudidayakan pada pembuatan apotek hidup di Desa Makmur adalah jahe (Zingiber officinale), lengkuas (Alpinia Pyramidata), kencur (Kaemferia galangal), sereh (Andropogon natrus), temulawak (Curcuma Xanthorrhiza), dan sirih (Piper betle). Masyarakat juga mengetahui alat dan bahan yang digunakan, serta langkah-langkah dalam pembudidayaan atau penanaman dari tanaman apotek hidup di pekarangan rumah. Sehingga masyarakat lebih antusias dan tertarik untuk melakukan budidaya tanaman obat di pekarangan rumah masing-masing. Program pembuatan apotek hidup sangat bermanfaat bagi masyarakat Indonesia khusus Desa Makmur. 6 jenis tanaman herba yang telah ditaman menjadi modal awal untuk perkembangan apotek hidup di Desa Makmur. Membudidayakan tanaman obat keluarga (apotek hidup) berarti sama dengan melestarikan kearifan yang dimiliki oleh Indonesia. Masyarakat Desa Makmur tentunya akan memiliki pengetahuan yang lebih mengenai pemanfaatan tanaman herba yang tentunya akan mendorong masyarakat untuk hidup sehat dan lebih memanfaatkan obat-obatan secara alami.