Kajian ini dilaksanakan di lahan kering dataran tinggi di desa Balla Timur, Kecamatan Balla dan desa Sasakan, Kecamatan Sumarorong, Kabupaten Mamasa tahun 2018 dengan tujuan mengetahui produktivitas lahan dan hasil jagung dan kedelai pada pola tumpangsari. Luas lahan yang digunakan seluas 2 ha dengan topografi berlereng. Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah kombinasi studi literatur dan hasil kajian lapangan. Varietas jagung yang digunakan adalah NK 99 dan kedelai varietas Dena-1. Hasil kajian studi literatur dan hasil penelitian lapangan menunjukkan bahwa jenis tanah dominan pada lokasi kajian di desa Balla Timur adalah Ultisol sedangkan di desa Sasakan adalah Inceptisols. Potensi lahan untuk pengembangan tanaman pangan cukup luas, dengan kelas kesesuaian tergolong agak sesuai (S2) dan sesuai marjinal (S3) dengan beberapa faktor pembatas, seperti temperatur, retensi hara, media perakaran, dan bahaya erosi. Rata-rata produktivitas jagung-kedelai pada pola tumpangsari adalah 7,21 t/ha dan 1,06 t/ha atau setara dengan 9,10 t/ha pipilan jagung, sedangkan pada pola monokultur masing-masing sebesar 8,24 t/ha untuk jagung dan 2,26 t/ha untuk kedelai. Produktivitas lahan yang ditunjukkan nisbah kesetaraan lahan (NKL) lebih besar dari 1, sehingga pola tumpangsari jagung kedelai layak dikembangkan.