Rambu lalu lintas berfungsi memberikan informasi bagi pengguna jalan. Salah satu desa yang secara perlengkapan lalu lintas masih kurang adalah Desa Sruwen yang sebenarnya merupakan desa yang cukup maju, dimana sebagian besar masyarakatnya berpenghasilan dari budidaya ikan lele dengan pengelolaan yang modern, memiliki objek wisata, serta ada komunitas pengolahan sampah menjadi kerajinan. Desa Sruwen merupakan desa asri yang memiliki area yang luas dan dikelilingi oleh persawahan tetapi memiliki kendala jarak antar dusun yang menyebar sehingga kesulitan untuk mengenali lokasi-lokasi yang ada desa tersebut. Dalam permasalahan ini, tim Program Studi Teknik Sipil Universitas Negeri Semarang memberikan solusi dengan diadakannya pemasangan perlengkapan rambu lalu lintas yang bertujuan agar warga setempat dan pengunjung desa dapat terbantu untuk mencari lokasi dan mengenali lingkungan yang ada di Desa Sruwen. Metode yang digunakan pendekatan gabungan normative dan sosiologis secara kualitatif. Hasil dari yang kegiatan ini adalah peningkatan terkait pemenuhan kebutuhan rambu lalu lintas di desa tersebut.