Pembangunan Homestay Sebagai Fasilitas Pariwisata Penunjang Kesejahteraan Masyarakat Desa Budaya Pampang, Samarinda

Abstract

Pampang Cultural Village is functioned as an alternative for tourists who want to see the whole life of the community, Lamin (Dayak traditional house), souvenirs and Special Dayak Kenyah Dances directly. However, based on researchers' observations, the management of Pampang Cultural Village has not been maximized to absorb tourists, because the length of stay of visitors is not more than three hours in a week, on Sundays from 14: 00-16: 00 WITA, thereby reducing the quality and quantity of the visitor's traveling experience. Of course, this will also have an impact on the lack of economic turnover (spending money) made by visitors, because it is only limited to payment of entrance and photo tickets with Dayak Kenyah community. Therefore, researchers assume that it is necessary to develop and develop amenities (tourism facilities) as an integrated part of the products offered by a tourist village. This study aims to examine the model of homestay development based on local wisdom of Dayak Kenyah community in Pampang Cultural Village. The results show that homestay development and development must synergize the role of village government, the community, and the use of appropriate information technology, so as to create an effective and efficient strategy.

Studi Netnografi: Dimensi Kepuasan Wisatawan Nusantara Terhadap Homestay di Ubud

“…Akomodasi pariwisata berjenis homestay yang dapat memanfaatkan fitur ulasan untuk meningkatkan kualitas pelayanan. Dalam hasil studi sebelumnya mengatakan faktor-faktor yang dapat meningkatkan aspek kompetitif dari homestay di Ubud adalah pengalaman, digitalisasi, inovasi, pasar dan lokasi dari homestay tersebut (Noor et al, 2020;Pitanatri & Pitana, 2019). Harapannya hasil penelitian ini dapat memberikan wawasan mengenai dimensi kepuasan wisatawan yang memilih akomodasi berjenis homestay di Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali.…”

“…Harga yang ditawarkan oleh homestay memiliki kaitan yang erat dengan kualitas kebersihan yang ada di akomodasi tersebut. Penelitian lain menjelaskan bahwa faktor fasilitas yang mencakup atribut cleanliness and safety menjadi faktor penarik motivasi wisatawan dalam memilih akomodasi homestay (Noor et al, 2020). Mengenai kebersihan di ruangan homestay, beberapa indikator juga diperhatikan oleh tamu yang menginap seperti kebersihan kamar mandi, ada atau tidaknya air panas di kamar mandi dan bau wangi yang ada di dalam homestay.…”

Pemetaan Destinasi Mice Di Kota Depok

“…Mulai dari memenuhi kebutuhan wisatawan hingga teknologi yang tersedia yang dapat dimanfaatkan dengan baik. Salah satunya melalui koordinasi yang baik dengan seluruh pihak terkait pelaku usaha MICE, termasuk dengan promosi (M. F. Noor et al, 2020).…”

Analisis Performa Homestay Desa Wisata untuk Mewujudkan Standarisasi di Kabupaten Kulon Progo

“…Standarisasi homestay sangat penting untuk dilakukan untuk mewujudkan kepuasan wisatawan. Setidaknya terdapat tiga unsur standarisasi homestay, yakni produk, pelayanan, dan pengelolaan (Noor et al, 2020). Standarisasi homestay yang lebih komprehensif diimplementasikan mengacu pada sembilan kritera Asean Standar (Rianto, 2019).…”

“…Penelitian terdahulu mengenai homestay diantaranya mengkaji terkait sinergisitas, strategis, dan peningkatan kualitas. Pengelolaan homestay yang efektif dan efisien membutuhkan sinergisitas stakeholder, diantaranya pemerintah desa dan masyarakat, serta pemanfaatan teknologi informasi secara optimal (Noor et al, 2020). Selain itu, pengembangan homestay dapat dilakukan melalui empat strategi, meliputi; menawarkan aktivitas masyarakat setempat, melaksanakan promosi, memperhatikan arsitektur lokal, dan membentuk kelompok pengelola (Pramesti, 2020).…”