2019
DOI: 10.15294/jte.v11i1.19201
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Pembangkit Sinyal ELT pada Frekuensi 121,5 MHz

Abstract: An ELT is a beacon indicating the location of distress or crash of aircraft on land or sea. The ELT is placed in an airplane, which is a transmitter with low transmit power and an antenna. The ELT transmitter has been widely used for flights at the frequency of 121.5 MHz (civilian) and 243 MHz (military). The purpose of this study is to produce ELT signal generators at the 121.5 MHz frequency, with low-cost devices that meet specifications for civil aviation. In this research has been produced a design of an E… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
4
1

Citation Types

0
0
0
5

Year Published

2020
2020
2020
2020

Publication Types

Select...
2

Relationship

2
0

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(5 citation statements)
references
References 6 publications
0
0
0
5
Order By: Relevance
“…ELT berupa transmitter dengan daya pancar rendah dan dilengkapi antena, telah digunakan secara luas untuk penerbangan pada frekuensi 121,5 M Hz (sip il) dan 243 MHz (militer) [1]. Apabila terjadi kecelakaan pada pesawat terbang dan ELT mengalami hempasan atau benturan yang cukup keras, maka secara otomatis akan memancarkan sinyal pada frekuensi tertentu sebesar 121,5 atau 243 M Hz secara terus -menerus sebagai beacon untuk memberitahukan lokasi atau posisi diri [2].…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 2 more Smart Citations
“…ELT berupa transmitter dengan daya pancar rendah dan dilengkapi antena, telah digunakan secara luas untuk penerbangan pada frekuensi 121,5 M Hz (sip il) dan 243 MHz (militer) [1]. Apabila terjadi kecelakaan pada pesawat terbang dan ELT mengalami hempasan atau benturan yang cukup keras, maka secara otomatis akan memancarkan sinyal pada frekuensi tertentu sebesar 121,5 atau 243 M Hz secara terus -menerus sebagai beacon untuk memberitahukan lokasi atau posisi diri [2].…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Dikarenakan keru mitan teknologi penerima sinyal ELT yang digunakan pada penelitian lain, seperti: arsitektur DRFS [8], web based module [11], dengan GPS [15], algorit ma A L pasif [16], teknik PL [17], dan metode SA Rs [18]; penerima yang berbasis satelit Cospas-Sarsat [9]- [11]; penerima yang dipasang pada quadcopter, pesawat terbang, atau MPA [15]- [18]; penerima berbasis pada frekuensi kerja 406 MHz [12]- [14]; dan pentingnya kegunaan perangkat penerima sinyal ELT untuk menangkap dan mendeteksi pancaran sinyal ELT sebagai kelan jutan dari hasil penelitian [2] dan [19], serta untuk mendukung kemandirian dan penguasaan teknologi perangkat penerima sinyal ELT menjad i dasar penelit ian ini dilakukan. Metode penerimaan sinyal ELT pada penelitian [9]- [18] berbasis "super heterodyning", sedangkan metode yang digunakan pada penelitian ini adalah "direct receiver", karena lebih sederhana dan secara signifikan akan mengurangi divais radio frequency (RF) yang digunakan seperti dipaparkan pada [8].…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Beberapa penelitian yang berhubungan dengan osilator atau voltage controlled oscillator (VCO) sebagai pembangkit sinyal, antara lain: desain ELT menggunakan osilator dari RF generator pada frekuensi 121,5 MHz dan IC osilator kristal pada frekuensi 125 MHz [4], desain VCO yang dapat membangkitkan sinyal pada frekuensi 32,5 -35 MHz dengan menggunakan IC MC1648 [5], desain VCO yang dapat membangkitkan sinyal pada frekuensi 86 s.d. 112 MHz dengan frekuensi tengah sebesar 100 MHz [6], desain VCO yang dapat membangkitkan sinyal pada frekuensi 120 MHz sampai 2 GHz dengan menggunakan induktor yang dapat diubah-ubah [7] [8].…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Dari beberapa penelitian sebelumnya [4][5][6][7][8], osilator berupa VCO dapat menghasilkan sinyal pada frekuensi tinggi dengan menggunakan berbagai metode. Penelitian mengenai ELT masih mengalami kesulitan, karena osilator berupa IC yang digunakan untuk membangkitkan sinyal pada frekuensi 121,5 MHz tidak tersedia di pasar bebas.…”
Section: Pendahuluanunclassified