Pemanfaatan Limbah Dakron dan Tongkol Jagung Sebagai Bahan Briket dengan Campuran Minyak Sawit

Abstract

Energi bahan bakar merupakan kebutuhan hidup manusia. Energi bahan bakar ini dipenuhi dengan mengandalkan fosil yang terkandung didalam perut bumi seperti batu bara. Namun, seiring dengan meningkatnya kebutuhan energi dapat menyebabkan habisnya sumber energi di dalam perut bumi karena tidak dapat diperbaharui. Limbah industri pertanian berupa tongkol jagung dan limbah industri tekstil berupa dakron bekas sering kali dijumpai dan kurang dimanfaatkan, dengan demikian pemanfaatannya untuk membuat briket dengan metode karbonisasi adalah solusi untuk dijadikan bahan bakar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi komposisi tongkol jagung dengan limbah dakron dan minyak sawit terhadap nilai kalor, kadar air, dan laju pembakaran. Variasi campuran pada briket yaitu 2 : 0, 2 : 1, 1 : 1, 1 : 2, 0 : 2 tongkol jagung dan limbah dakron. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan beberapa tahapan yaitu : persiapan bahan, proses karbonisasi, pencampuran bahan, pencetakan, pengeringan, dan analisa kualitas briket. Hasil penelitian didapat campuran ideal tongkol jagung dan limbah dakron dengan campuran minyak sawit yaitu perbandingan 1 : 2 dengan nilai kalor pada briket sebesar 7986.46480 kal/gr dan kadar air sebanyak 3.45%, dengan laju pembakaran 0.166gr/m dan temperatur pembakaran sebesar 498℃, 476℃, 441℃, 437℃, 388℃, dan 350℃ per-5 menit selama 30 menit.

Pemanfaatan Limbah Daun Mahoni Dan Daun Bambu Menjadi Briket

“…Limbah kehutanan maupun hasil pertanian merupakan biomassa yang sebagian besar tidak digunakan kembali, sedangkan limbah tersebut dapat dimanfaatkan menjadi alternatif bahan bakar [3]. Pemanfaatan limbah tersebut dapat diolah menjadi bahan bakar padat dalam bentuk briket [4]. Briket umumnya dapat dibuat dari bahan-bahan yang memiliki sifat termal yang tinggi, baik dari batu bara, batok kelapa, kayu, sekam padi, dan bahkan dari sampah daun juga bisa dijadikan briket.…”

Green Concrete: Residu Pembakaran Sampah Plastik Dan Tekstil Sebagai Pengganti Sebagian Agregat Halus pada Campuran Beton

“…Maka hasil rata-rata pengujian slump pada penelitian ini sebesar 9,4 cm. Setiawan (2017) memanfaatkan limbah spanduk plastic sebagai bahan tambah dalam campuran beton. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan sifat mekanik dari beton yang memiliki tambahan bahan serat limbah spanduk plastik.…”

“…setiap campuran beton akan diberikan tambahan serat limbah plastic dengan presentase sebesar 0%, 0,25%, 0,5%, 1% dan 2%. Hasil penelitiannya menunjukan penurunan nilai slump Ketika presentase serat dalam campuran ditambahkan, sedangkan pada penambahan 0,5% serat limbah spanduk plastik akan meningkatkan kuat tekan beton sebesar 4,95% dibandingkan beton tanpa penambahan serat (Setiawan, 2017).…”

Analisis Struktur Green Concrete Gedung Bertingkat 2 Lantai di Bandara Berbasis Aplikasi SAP 2000 V22

“…Using building materials from nature, such as coarse aggregate (gravel), fine aggregate (sand), and other materials in manufacturing concrete as a building material, is increasingly needed. Inorganic waste has become an interesting topic in recent years to find the best solution, such as research (Setiawan, 2017) that utilizes residues from the combustion of inorganic waste, such as plastic and cloth, to replace fine aggregates in building material mixtures. Several tests have been conducted to see the effectiveness of concrete properties, including strength, stiffness, permeability, and durability when operating.…”