Makalah ini menampilkan suatu studi kasus linguistik korpus kuantitatif terhadap pasangan verba bahasa Bali anggé/e(n) dan anggo(n), yang secara semantis leksikal sama-sama berarti ‘pakai; gunakan’. Dua aspek yang dikaji meliputi (i) pola ortografis ke(tidak)munculan akhiran nasal pada kedua varian verba yang berbeda vokal akhirnya tersebut, dan (ii) pola kontekstual berdasarkan kolokat khas guna menentukan ragam tingkatan bahasa Bali kedua verba tersebut. Hasil analisis pada aspek pertama menunjukkan asosiasi yang sangat signifikan secara statistik antara jenis vokal akhir dan muncul-tidaknya akhiran nasal yang mengikuti vokal akhir tersebut: anggé/e(n) berasosiasi positif dengan akhiran nasal sedangkan anggo berasosiasi negatif dengan akhiran nasal. Hasil analisis aspek kedua mengindikasikan bahwa anggo(n) secara kuat dicirikan oleh kolokat khas dari ragam bahasa Bali andap (‘bahasa sehari-hari’) sedangkan anggé/e(n) dicirikan oleh kolokat khas dari ragam bahasa Bali alus (‘halus’). Hasil kualitaitf dan kuantitatif berdasarkan data korpus seperti ini diharapkan dapat memperkaya deskripsi leksikografis kedua varian verba tersebut.