2016
DOI: 10.24821/jousa.v3i2.1481
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Pelestarian Nilai-Nilai Civic Culture dalam Memperkuat Identitas Budaya Masyarakat: Makna Simbolik Ulos dalam Pelaksanaan Perkawinan Masyarakat Batak Toba di Sitorang

Abstract: AbStrAkPenelitian ini bertujuan untuk memahami pelestarian nilai-nilai civic culture dalam memperkuat identitas budaya masyarakat Batak Toba melalui makna simbolik ulos dalam pelaksanaan upacara perkawinan. Fokus penelitian ini adalah upaya yang dilakukan oleh masyarakat dalam melestarikan nilai-nilai civic culture, dan mengapa masyarakat Batak Toba perlu untuk melestarikan nilai-nilai civic culture tersebut. Desain penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan metode studi kasus. Teknik pengumpulan data … Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1
1

Citation Types

0
4
0
13

Year Published

2018
2018
2023
2023

Publication Types

Select...
8

Relationship

0
8

Authors

Journals

citations
Cited by 19 publications
(17 citation statements)
references
References 0 publications
0
4
0
13
Order By: Relevance
“…Di lain pihak Mahardika & Darmawan (2016) menyampaikan civic culture dalam konteks bangsa Indonesia, yaitu nilai-nilai dalam warga negara, sikap dan perilaku warga negara yang mencerminkan Pancasila, civic virtue atau akhlak kewarganegaraan, adanya budaya yang menopang kewarganegaraan (berisikan seperangkat ide-ide yang dapat diwujudkan secara efektif dalam representasi kewarganegaraan untuk tujuan pembentukan identitas warga negara), serta berkenaan dengan proses adaptasi psikososial individu dari budaya komuniter (keluarga, suku, masyarakat lokal). Lebih jelas lagi dijelaskan oleh Annisa (Panjaitan & Sundawa, 2016) bahwa civic culture adalah rasa, sikap, dan perilaku yang mengarah pada keterikatan menjadi kesatuan komunitas atau masyarakat yang menjunjung nilainilai kebersamaan, moral, etika sehingga tumbuh kesadaran untuk bersama-sama membangun peradaban. Kearifan lokal yang muncul dan berkembang pada masyarakat Sade merupakan bagian dari identitas bangsa, karakter dan budaya nasional.…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Di lain pihak Mahardika & Darmawan (2016) menyampaikan civic culture dalam konteks bangsa Indonesia, yaitu nilai-nilai dalam warga negara, sikap dan perilaku warga negara yang mencerminkan Pancasila, civic virtue atau akhlak kewarganegaraan, adanya budaya yang menopang kewarganegaraan (berisikan seperangkat ide-ide yang dapat diwujudkan secara efektif dalam representasi kewarganegaraan untuk tujuan pembentukan identitas warga negara), serta berkenaan dengan proses adaptasi psikososial individu dari budaya komuniter (keluarga, suku, masyarakat lokal). Lebih jelas lagi dijelaskan oleh Annisa (Panjaitan & Sundawa, 2016) bahwa civic culture adalah rasa, sikap, dan perilaku yang mengarah pada keterikatan menjadi kesatuan komunitas atau masyarakat yang menjunjung nilainilai kebersamaan, moral, etika sehingga tumbuh kesadaran untuk bersama-sama membangun peradaban. Kearifan lokal yang muncul dan berkembang pada masyarakat Sade merupakan bagian dari identitas bangsa, karakter dan budaya nasional.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Dalam konteks tersebut, kearifan lokal masyarakat Sade memiliki nilai-nilai yang ditandai dengan adanya sikap warga negara, seperti nilai religius yang berupa nilai ke-Tuhanan, kekeluargaan, tanggung jawab, saling menghormati, kepedulian sosial, demokratis, gotong royong, partisipasi, solidaritas dan peduli lingkungan. Senada dengan yang disampaikan Annisa (Panjaitan & Sundawa, 2016) bahwa civic culture adalah rasa, sikap, dan perilaku yang mengarah pada keterikatan menjadi kesatuan komunitas atau masyarakat yang menjunjung nilainilai kebersamaan, moral, etika sehingga tumbuh kesadaran untuk bersamasama membangun peradaban. Kearifan lokal yang muncul dan berkembang pada masyarakat Sade merupakan bagian dari identitas bangsa, karakter dan budaya nasional.…”
Section: Kearifan Lokal Dan Civic Culture Yang Terkandung DI Dalamnyaunclassified
“…Semakin berbeda ulos maupun corak kainnya telah memiliki fungsi dan kegunaan dalam acara adat yang dipakai. Hal ini sejalan dengan pernyataan kain ulos telah menjadi budaya materi yang menjadi identitas komunitas Batak Toba (Panjaitan & Sundawa, 2016). Ulos diibaratkan sebagai tanda yang bisa mengayomi dan memberikan kehangatan bagi pemakainya.…”
Section: Hasilunclassified
“…The values contained in the local wisdom of the gedog woven fabric are then considered to represent the values possessed by a group of people in Tuban itself, such as: simple, diligent, hardworking, and creative. This then creates a feeling of pride within the community, who seem to be tied together as parts of the whole group (Panjaitan & Sundawa, 2016).…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%