Industri makanan dan minuman, terutama dalam bisnis kafe, mengalami persaingan yang semakin ketat dan peningkatan jumlah pesaing. Para pemilik usaha di sektor ini perlu terus berinovasi serta memperbaiki strategi mereka guna menjaga dan meningkatkan pangsa pasar mereka, serta meningkatkan efisiensi dalam operasional. Salah satu cara untuk mencapai tujuan ini adalah dengan melakukan analisis data penjualan secara detail dan menerapkan strategi pemasaran yang efisien, diharapkan dapat mendatangkan pengetahuan yang lebih mendalam terkait dengan tren penjualan harian di HopeSpace Caffe. Selain itu, melalui analisis yang dilakukan dengan bantuan algoritma K-Means, akan terungkap kelompok produk yang memiliki karakteristik serupa berdasarkan perilaku pembelian konsumen. Hal ini akan memberikan sudut pandang baru terkait strategi pemasaran yang lebih efisien dan memampukan pemilik bisnis untuk merencanakan langkah-langkah yang lebih cermat dalam mengelola operasional bisnis mereka. dari hasil nilai Davies Bouldin Index (DBI) yang optimal dari penerapan algoritma K-Means terhadap data penjualan dan pengelompokan produk kopi di Hopespace Coffe menghasilkan nilai DBI 0.035 dengan K4. Adapun Karakteristik dari cluster 0 yang terdiri dari 24 Item dengan karakteristik dari tahun 2021-2022 Dengan jenis kopi Robusta memiliki jumlah Cup yang terjual dari rata-rata 224 sampai 246, cluster 1 terdiri dari 24 Item dengan karakteristik dari tahun 2021-2022 Dengan jenis kopi Arabica memiliki jumlah Cup yang terjual dari rata-rata 413 sampai 491, cluster 2 terdiri dari 24 item dengan karakteristik dari tahun 2021-2022 dengan jenis kopi Kamojang memiliki jumlah Cup yang terjual dari rata-rata 89 sampai 134, Cluter 3 terdiri dari 24 item dengan karakteristik dari tahun 2021-2022 dengan jenis kopi Puntang memiliki jumlah Cup yang terjual dari rata-rata 34 sampai 116, dimana setiap kelompok memiliki karakteristik yang berbeda secara signifikan dari kelompok lainya