2018
DOI: 10.30811/vokasi.v2i1.673
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Pelatihan Pemanfaatan Limbah Rumah Tangga Dengan Teknik Decoupage Di Desa Meunasah Mesjid Punteut Kec. Blang Mangat Kota Lhokseumawe

Abstract: Pelatihan ini bertujuan untuk memberdayakan sumber daya wanita yang potensial di Desa Meunasah Mesjid Punteut Kecamatan Blang Mangat Kota Lhokseumawe melalui kegiatan pengolahan limbah rumah tangga menjadi peralatan rumah tangga yang berguna dan bernilai seni tinggi. Pemanfaatan limbah kaleng, botol dan kayu bekas yang bersumber dari setiap rumah tangga di desa dapat dihias dengan menggunakan teknik decoupage yaitu teknik menempel dengan kreativitas yang tinggi, dan dijadikan sebagai komoditi yang memiliki nil… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2020
2020
2020
2020

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(1 citation statement)
references
References 0 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Salah satu pemanfaatan sampah anroganik adalah dengan seni decoupage. Decoupage berasal dari bahasa Perancis découper, artinya memotong, adalah sebuah kerajinan atau bentuk seni yang memerlukan potongan-potongan bahan (biasanya kertas) yang ditempel pada objek dan kemudian dilapisi dengan beberapa lapis pernis atau pelitur (Nurlaila & Yulastri, 2017 Menurut (Diana, Irawan, Faridah, & Anisah, 2018) Kegiatan awal menghias limbah botol dan kaleng dengan teknik decoupage yang akan dilakukan adalah memperkenalkan peralatan dan bahan-bahan yang akan digunakan. Tahapan pembuatan yaitu (1) bersihkan media botol dan kaleng bekas, jika media terasa licin bias diamplas dengan menggunakan kertas amplas, supaya lemnya dapat menempel dengan merata dan sempurna; (2) melakukan pengecatan pada media dengan menggunakan cat acrylic atau cat minyak; (3) setelah dilakukan pengecatan dasar dikeringkan dengan media alat hairdryer atau dijemur langsung di bawah sinar matahari, pengecatan dilakukan lebih dari satu kali dan secara searah; (4) pengecatan kedua dilakukan setelah pengecatan dasar benar-benar kering, (5) saatnya menghias decoupage, pilihlah napkin yang akan digunakan sesuai keinginan dan digunting sesuai dengan motif yang diinginkan, kemudian melumuri seluruh permukaan media dengan lem decoupage hingga rata dengan menggunakan kuas; (6) empelkan napkin tersebut yang sudah dipilih ke atas media sambil digosok-gosok dan ditekan atau ditarik sedikit agar tidak kusut.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Salah satu pemanfaatan sampah anroganik adalah dengan seni decoupage. Decoupage berasal dari bahasa Perancis découper, artinya memotong, adalah sebuah kerajinan atau bentuk seni yang memerlukan potongan-potongan bahan (biasanya kertas) yang ditempel pada objek dan kemudian dilapisi dengan beberapa lapis pernis atau pelitur (Nurlaila & Yulastri, 2017 Menurut (Diana, Irawan, Faridah, & Anisah, 2018) Kegiatan awal menghias limbah botol dan kaleng dengan teknik decoupage yang akan dilakukan adalah memperkenalkan peralatan dan bahan-bahan yang akan digunakan. Tahapan pembuatan yaitu (1) bersihkan media botol dan kaleng bekas, jika media terasa licin bias diamplas dengan menggunakan kertas amplas, supaya lemnya dapat menempel dengan merata dan sempurna; (2) melakukan pengecatan pada media dengan menggunakan cat acrylic atau cat minyak; (3) setelah dilakukan pengecatan dasar dikeringkan dengan media alat hairdryer atau dijemur langsung di bawah sinar matahari, pengecatan dilakukan lebih dari satu kali dan secara searah; (4) pengecatan kedua dilakukan setelah pengecatan dasar benar-benar kering, (5) saatnya menghias decoupage, pilihlah napkin yang akan digunakan sesuai keinginan dan digunting sesuai dengan motif yang diinginkan, kemudian melumuri seluruh permukaan media dengan lem decoupage hingga rata dengan menggunakan kuas; (6) empelkan napkin tersebut yang sudah dipilih ke atas media sambil digosok-gosok dan ditekan atau ditarik sedikit agar tidak kusut.…”
Section: Pendahuluanunclassified