2022
DOI: 10.29303/rengganis.v2i1.156
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Pelaksanaan Asesmen Diagnostik: Tes Kepribadian Siswa Kelas VII di SMPN 4 Keruak

Abstract: SMPN 4 Keruak is one of the driving schools, with one of its programs namely learning with a new paradigm. To support the program, the community service team (PkM) conducted a diagnostic assessment. This is done with the aim of being the teacher's consideration in determining the appropriate teaching materials and learning methods to be used so that the information provided to students can be maximized. The diagnostic assessment carried out by the PkM team is a non-cognitive diagnostic assessment that focuses … Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
3
1
1

Citation Types

0
1
0
5

Year Published

2022
2022
2024
2024

Publication Types

Select...
5

Relationship

0
5

Authors

Journals

citations
Cited by 5 publications
(6 citation statements)
references
References 0 publications
0
1
0
5
Order By: Relevance
“…Asesmen ini merupakan suatu asesmen yang bertujuan untuk mendiagnosa diri siswa sesuai dengan aspek yang dinilai (Firmanzah & Sudibyo, 2021;Inanna et al, 2021;Sari et al, 2021). Asesmen diagnostik ada yang bersifat kognitif dan ada yang bersifat non kognitif (Barlian et al, 2022;Indrawati et al, 2022). Asesmen yang bersifat kognitif berupa asesmen yang dilakukan di awal pelajaran untuk mendiagnosa kemampuan dan pengetahuan awal yang dimiliki oleh siswa (Suryanti, 2018;Utariningsih, 2018).…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Asesmen ini merupakan suatu asesmen yang bertujuan untuk mendiagnosa diri siswa sesuai dengan aspek yang dinilai (Firmanzah & Sudibyo, 2021;Inanna et al, 2021;Sari et al, 2021). Asesmen diagnostik ada yang bersifat kognitif dan ada yang bersifat non kognitif (Barlian et al, 2022;Indrawati et al, 2022). Asesmen yang bersifat kognitif berupa asesmen yang dilakukan di awal pelajaran untuk mendiagnosa kemampuan dan pengetahuan awal yang dimiliki oleh siswa (Suryanti, 2018;Utariningsih, 2018).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Asesmen ini berguna bagi guru untuk menentukan strategi guru dalam melakukan pembelajaran berdiferensiasi. Selanjutnya asesmen diagnostik non kognitif yang dilakukan di awal pada saat siswa mendaftar masuk sekolah (Barlian et al, 2022;Indrawati et al, 2022). Salah satu tujuan dari asesmen diagnostik non kognitif adalah untuk mendiagnosa berbagai macam gaya belajar yang dimiliki oleh siswa kelas VII di SMPN 4 Padang Panjang.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Ditinjau dari hasilnya, implementasi asesmen diagnostik dapat membantu peserta didik mengatasi permasalahan belajarnya (Rachmawati & ..., 2022), membantu mengidentifikasi gaya belajar peserta didik yang beragam (Ermiyanto et al, 2023) (Nurmaya et al, 2023) (Ayuni et al, 2023), untuk mengetahui kepribadian peserta didik dalam belajar (Bahri et al, 2022), mengevaluasi kelebihan dan kekurangan peserta didik (Haerazi et al, 2023), dan juga sebagai pegangan guru untuk merencanakan strategi pembelajaran dalam meningkatkan keberhasilan proses pembelajaran selanjutnya (Indrariani et al, 2023) (HIDAYAT & MAENOMAH, 2022. Beberapa penelitian juga menunjukkan pemanfaatan media pendukung seperti Four-tier test diagnostic (Nur et al, 2023) dan Google Form (Rakhmi et al, 2023) menjadi pendukung yang efektif dan efisien untuk membantu guru dalam melakukan asesmen diagnostik…”
Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified
“…Untuk mengetahui preferensi gaya belajar siswa, peneliti beserta guru mata pelajaran Bahasa Indonesia yang merupakan komite pembelajar sekolah penggerak serta guru bimbingan konseling mendiagnosis gaya belajar siswa dengan menggunakan aplikasi https://akupintar.id/tes-gaya-belajar. Aplikasi tersebut memberikan serangkaian pertanyaan tertutup yang harus dijawab oleh siswa guna mengetahui gaya belajar yang cocok bagi siswa (Indrawati, et al, 2022) Jawaban dari hasil pertanyaan pertama untuk siswa, 34 responden (100% responden) menjawab dapat memahami materi pembelajaran yang diberikan oleh guru dengan menggunakan pendekatan berdiferensiasi. Sedangkan untuk pertanyaan kedua yang diajukan kepada siswa, rata-rata dari mereka menjawab dengan belajar seperti itu, pembelajaran terasa lebih menyenangkan, tidak membosankan, waktu terasa lebih cepat ada juga diantara mereka yang menjawab dengan belajar seperti itu mereka dapat lebih mudah memahami, menumbuhkan sikap kreatif, keberanian, dan bekerja sama.…”
Section: Hasilunclassified