2017
DOI: 10.15578/jppi.22.4.2016.253-262
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

PARAMETER POPULASI HIU MARTIL (Sphyrna lewini Griffith & Smith, 1834) DI PERAIRAN SELATAN NUSA TENGGARA

Abstract: Hiu martil (Sphyrna lewini Griffith & Smith, 1834) merupakan salah satu target tangkapan bagi perikanan artisanal di Indonesia. Dengan status konservasi masuk dalam Appendix II CITES, pengelolaan terhadap hiu martil telah menjadi perhatian khusus di bidang perikanan tangkap. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji beberapa aspek parameter populasi hiu martil yang tertangkap di perairan selatan Nusa Tenggara pada periode Januari – Desember 2015. Data ukuran panjang dan jenis kelamin diperoleh di Tempat Pend… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1
1

Citation Types

0
5
1
6

Year Published

2019
2019
2023
2023

Publication Types

Select...
7

Relationship

1
6

Authors

Journals

citations
Cited by 8 publications
(13 citation statements)
references
References 15 publications
0
5
1
6
Order By: Relevance
“…Populasi hiu martil diduga telah mengalami penurunan akibat penangkapan dan perdangan secara intensif bahkan ada yang mengekspor terutama pada siripnya (Ferretti et al 2008;Hayes et al, 2009). Hiu martil awalnya merupakan tangkapan sampingan pada perikanan tuna namun pada perikanan artisanal hiu martil menjadi target tangkapan (Fahmi dan Dharmadi 2013;Drew et al 2015;Sentosa 2016). Menurut Galluccci et al (2006); Musick et al (2000) mengatakan bahwa jika dilihat dari siklus hidupnya pertumbuhan hiu martil sangat lambat karena tingkat kematangan kelamin yang lambat serta fekunditasnya yang rendah.…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Populasi hiu martil diduga telah mengalami penurunan akibat penangkapan dan perdangan secara intensif bahkan ada yang mengekspor terutama pada siripnya (Ferretti et al 2008;Hayes et al, 2009). Hiu martil awalnya merupakan tangkapan sampingan pada perikanan tuna namun pada perikanan artisanal hiu martil menjadi target tangkapan (Fahmi dan Dharmadi 2013;Drew et al 2015;Sentosa 2016). Menurut Galluccci et al (2006); Musick et al (2000) mengatakan bahwa jika dilihat dari siklus hidupnya pertumbuhan hiu martil sangat lambat karena tingkat kematangan kelamin yang lambat serta fekunditasnya yang rendah.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Frekuensi panjang ikan dihitung mengunakan rumus distribusi frekuensi (Walpole, 1995 : Nilai terbesar dan Nilai terkecil Beberapa parameter lain digunakan untuk mengetahui populasi hiu martil seperti panjang asimptot (L∞) koefesien pertumbuhan (K), mortalitas alami (M) dan laju tangkap (F) serta laju eksploitasi (E). Pendugaan panjang total hiu martil secara bulanan dari bulan Oktober sampai Desember menggunakan perangkat lunak Fish Stock Assessment Tools (FISAT II) (Gayanilo et al, 2005;Sentosa 2016).…”
Section: Waktu Dan Metodeunclassified
“…Perbedaan nilai b bisa jadi disebabkan oleh habitat yang berbeda dan jumlah sampel yang digunakan dalam analisis hubungan panjang berat. Informasi terkait hubungan panjangberat sangat penting untuk menduga berat hiu dalam rangka pendugaan biomassanya jika hanya tersedia data panjangnya (Effendie, 2002 (Sentosa et al, 2016;Sentosa dan Hedianto, 2017;Sentosa, 2017). Kondisi tersebut bisa jadi terkait hiu betina lebih rentan tertangkap dengan rawai dibandingkan hiu jantan walaupun juga dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti daerah dan metode penangkapan, serta fenomena oseanografi (Sentosa et al, 2016).…”
Section: Analisis Dataunclassified
“…In Benoa and Cilacap, sharks are one of the bycatches of tuna longline fisheries that targeting tuna catches [2,3]. While in Tanjung Luar, sharks are one of the main catches for traditional fishermen which using set longline and drifting longline [3,4].…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%